TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setengah anak dengan epilepsi mengalami gangguan mental, gangguan mood, cemas, juga gangguan pemusatan perhatian. Berdasarkan data penelitian di Rumah Sakit Cipto Mangkunkusumo tahun 2007 kurang lebih 44,8 persen anak dengan epilepsi mengalami penyakit penyerta (komorbiditas).
Menurut Spesialis Kejiwaan dan Keluarga dari Divisi Psikiater dan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSCM, Tjin Wiguna, gangguan penyakit penyerta pada anak dengan epilepsi dapat terjadi karena perilaku kontrol berobat tidak secara teratur.
"Ini berdampak pada kejang yang tidak terkontrol, dan latar belakang sosial ekonomi yang rendah," ujar Tjin Wiguna, dalam seminar "Penyakit Penyerta (Komorbiditas) Pada Epilepsi Anak".(Baca : Anak Epilepsi Baik Jalani Diet Tinggi Lemak)
Pernyataan Tjin ini dikuatkan dengan penelitian internaional, penelitian Bradley yang menemukan bahwa pada anak dengan epilepsi dijumpai adanya naik turun pemikiran (mood), perilaku hiperaktif, iritabilitas emosi, penurunan rentang perhatian dan kesulitan dalam mempelajari matematika.
CHETA NILAWATY
Berita Terpopuler:
Pangeran William Bantah Kate Hamil Anak Kedua
Olahraga 2,5 Jam per Pekan Turunkan Risiko Flu
Anak Epilepsi Baik Jalani Diet Tinggi Lemak
8 Masalah Kesehatan Akibat Asap Kebakaran Hutan
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.