BAYER Indonesia bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menggelar program Bidan Delima ke 16 provinsi di Indonesia. Diharapkan ke depan, program ini bisa meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia.
Program ini akan berlangsung selama 12 pekan, mulai dari 17 Maret hingga 4 Juni 2014, dan berlangsung di 40 kabupaten/ kota sebagai. Tujuannya agar informasi segala seluk-beluk informasi keluarga berencana dan alat kontrasepsi bisa diterima masyarakat. Alhasil, perlahan bisa meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia.
"Pemantapan program Bidan Delima tahun ini merupakan tindakan lanjut program yang sama tahun lalu, yang menjangkau 12 provinsi meliputi 30 titik dengan jumlah peserta lebih kurang 1.000 orang," kata Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes, Ketua Umum PP Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di Kantor IBI, Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2014).
"Tahun ini dari seluruh kabupaten-kota tujuan diharapkan mampu mengumpulkan fasilitator dan Bidan Delima sebanyak 2.000 orang pada Maret sampai Juni 2014. Cakupan 16 provinsi yang menjadi target pemantapan program Bidan Delima kali ini adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Riau, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anton Susanto, Head of Corporate Communications menambahkan bahwa kerja sama IBI dan Bayer Indonesia yang sudah kedua tahun ini semoga masyarakat bisa mendapatkan informasi terkini perkembangan Bidan Delima. Selain itu juga mendapat informasi tentang pil kontrasepsi dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Saat ini sudah ada 11.300 bidan delima yang tersebar di 21 provinsi dan sudah membantu sekira tujuh sampai 10 persalinan per bulan per bidan delima, atau sekira 20 persen dari total kelahiran per tahun.
"Sebagai tenaga kesehatan profesional, bidan memegang peranan yang sangat penting karena lebih kurang 63 persen dari 4,6 juta kelahiran per tahun di Indonesia ditangani oleh bidan. Selain itu, sebanyak 76,6 persen pelayanan KB juga dilakukan oleh bidan, di mana 54, 6 persen di antaranya ditolong oleh Bidan Praktek Mandiri (BPM). Kerja sama antara Bayer Indonesia dan Ikatan Bidan Indonesia dalam pelaksanaan pemantapan program Bidan Delima diharapkan bisa menyelamatkan banyak kelahiran sekaligus menggalakkan kembali edukasi program keluarga berencana yang bisa tingkatkan kesejahteraan keluarga Indonesia," ucap Anton.
Program Bidan Delima memberi pembekalan kemampuan klinis dan non klinis termasuk manajerial, serta memastikan terpenuhinya standar sarana dan prasarana. Tujuannya sendiri semata memaksimalkan layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Untuk menjaga kualitas layanan ini bidan melakukan pengumpulan data dalam bentuk formulir, 4, 5, 5. Formulir 4 adalah rekapitulasi pelayanan Bidan Delima, formulir 5, yaitu laporan deteksi risiko tinggi persalinan Bidan Delima dan formulir 6, yaitu laporan pelayanan neonatus bermasalah," ucap Dr. Emi.
(tty) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.