Jakarta, Diare bisa jadi salah satu pertanda seseorang yang sakit mag-nya kambuh. Namun bisa juga diare muncul sebagai penyakit penyerta mag. Kerapkali diare ini muncul akibat asupan yang menjadi pemicunya.
"Penyakit maag tidak disertai diare. Bila sakit maag disertai diare lebih mungkin disebabkan oleh infeksi di usus. Kuman yang menginfeksi usus menghasilkan exsotoxin yang menyebabkan peristaltik lambung yang berbalik arah dan perlambatan gerakan lambung, sehingga bisa timbul gejala muntah-muntah," ujar dr T Bahdar Johan, SpPD dari RS Premiere Bintaro saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (19/3/2013).
Sementara dr Benny Philippi, Sp.B-KBD dari RS Mayapada, Jakarta Selatan, mengungkapkan orang yang sedang kambuh sakit magnya bisa saja terserang diare di saat yang sama akibat konsumsi susu yang mengandung kalsium, protein, hingga lemak. "Jadi pengidap mag yang sampai diare itu sebenarnya lebih dikatakan sensitif kepada susunya yang di dalamnya terdapat kandungan lemak. Lalu perut kembung yang karena kurang asupan makanannya hingga hanya ada cairan saja, itulah yang akhirnya bisa menyebabkan diare (mencret)," jelasnya.
Sedangkan jika seseorang muntaber, maka itu diakibatkan oleh infeksi virus. Menurut dr Benny, cara membedakan diare dan muntaber adalah dengan melihat frekuensinya.
"Kalau muntaber itu akan jauh lebih sering diarenya, dibanding diare yang terjadi pada pengidap mag. Diarenya lebih dominan pada muntaber. Kalau mag lebih kepada nyeri di perutnya," ucapnya.
Namun menurut Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam Sp.PD KGEH FINASIM FACP MMB, mencret bisa jadi merupakan salah satu gejala mag. Bisa saja nyeri ulu hati lalu diikuti mencret. "Seperti yang saya bilang, orang yang mengalami mencret itu bisa mengganggu maagnya. Jadi karena mencret magnya bisa terganggu. Pokoknya kalau ada keluhan pada usus bisa membuat seseorang muntaber, bisa juga magnya kambuh setelah itu," jelas dr Arry.
(vta/vit)