Pages

Rabu, 12 Maret 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Mobile App Design from scratch.

A step by step guide to learn how to design a great mobile app.
From our sponsors
Ini Dia Daftar Gangguan Reproduksi yang Bisa Diatasi dengan Bayi Tabung
Mar 12th 2014, 05:44

Jakarta, Tidak semua pasangan mudah memiliki momongan. Pada beberapa orang, memiliki momongan dengan cara alami menjadi mustahil karena beberapa kondisi. Alhasil bayi tabung pun menjadi pilihan. Nah, gangguan reproduksi apa saja yang bisa diatasi dengan bayi tabung?

Menurut dr Ivan R. Sini, MD FRANZCOG GDRM SpOG, Ketua Indonesian Reproductive Science Institute (IRSI) mengatakan pada perempuan, program bayi tabung bisa dilakukan jika yang bersangkutan memiliki endometriosis, infeksi, dan alergi sperma. "Kalau dalam kasus pria indikasi utama kalau spermanya bekurang, termasuk pria yang tidak ada spermanya seperti azoosperma," paparnya dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (12/3/2014).

dr R. Muharam, SpOG dari Klinik Yasmin RSCM dan RS Hermina Jatinegara, menambahkan pada perempuan yang mengalami Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) juga bisa menggunakan prosedur bayi tabung. Pun perempuan dengan kelainan lendir vagina.

Sedangkan pada laki-laki, menurut dr Muharam jika yang bersangkutan tidak memiliki sperma sama sekali maka program bayi tabung tidak bisa dilakukan. "Kalau pada disfungsi ereksi bisa karena masih menghasilkan sperma," terang dr Muharam.

Dihubungi terpisah, dr Aryando Pradana Sp.OG dari Klinik Bayi Tabung Morula IVF Jakarta, endometriosis biasanya akan hilang jika perempuan hamil. Nah, kesempatan hamil yang cukup besar adalah dengan bayi tabung. Namun ada juga yang hamil dengan cara normal tetapi tetap memiliki penyakit tersebut.

"Infeksi seks menular bisa punya anak dengan bayi tabung. Biasanya dengan kondisi seperti hepatitis, biasanya bukan jadi indikasi untuk melakukan program bayi tabung, tetapi jika memang ada maka harus diobati terlebih dahulu sebelum melakukan program bayi tabung," tuturnya.

Sementara laki-laki yang mengalami azoosperma, bisa digunakan metode bayi tabung, di mana sperma diambil dari testis yang merupakan pabrik sperma. Untuk mendapatkannya, dilakukan operasi kecil. Setelah itu sperma disuntikkan ke dalam telur.

"Disfungsi ereksi tidak menjadi satu indikasi utama untuk melakukan bayi tabung. Kecuali memang ada kelainan, yang rusak permanen, maka tindakan bayi tabung merupakan satu pilihan yang bagus. Caranya sama, kita ambil sperma juga dari pabriknya," papar dokter yang akrab disapa dr Nando ini.

Sedangkan menurut dr Andon Hestiantoro, SpOg, Ketua Bidang Ilmiah PB POGI, beberapa syarat terkait prosedur bayi tabung adalah sebagai berikut:
1. Pasangan suami istri yang sah.
2. Program bayi tabung dilakukan dengan indikasi yang tepat, seperti gangguan fungsi tuba, jumlah sperma sangat sedikit, endometriosis, gagal terapi infertilitas konvensional, PCOS gagal terapi infertilitas konvensional, dan sebagainya.
3. Istri masih memiliki jumlah sel telur yang memadai.
4. Suami memiliki sel spermatozoa yang memadai.
5. Harus diyakini terbebas dari infeksi virus HIV dan hepatitis, serta penyakit infeksi alat kandungan yang lain.
6. Memilih jenis kelamin embrio hanya diperkenan untuk anak kedua dan selanjutnya.

(vit/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
124602_bayitabung1ts.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions