Liputan6.com, Tokyo Jika ada pesta kostum seperti pesta Halloween, Anda dapat menggunakan seni lukis tubuh ini untuk menghadiri acara tersebut. Berbeda dari seni lukis lainnya, karya-karya dari seniman asal Jepang Hikaru Cho ini menggunakan teknik lukis tiga dimensi pada tubuh. Hal ini menghasilkan ilusi optik yang menarik.
Sebuah karya menampilkan sepenggal tangan yang memiliki resleting. Karya lainnya menampilkan kulit tubuh yang terangkat sehingga nampak kerangkanya. Memiliki dua mata tambahan di bawah mata asli juga dapat ditemui pada karya lukis tubuh Hikaru.
Hikaru Cho adalah seniman yang terdaftar sebagai mahasiswa di Musashino Art University, Jepang, sejak tahun 2012. Ia baru akan menginjak usia 21 tahun pada minggu ini. Selain sebagai wujud kreatifitas, seniman dengan nama alias Choo-San ini melukis karya-karya tersebut juga untuk aksi sosial.
Dikutip dari halaman telegraph.co.uk, Senin (24/3/2014), Hikaru, didukung oleh Amnesti Internasional, membuat lukisan-lukisan tubuh tiga dimensi bertajuk `My Body My Rights`. Karya-karya ini merupakan bentuk pernyataan tentang hak perempuan dalam memegang kendali penuh atas tubuhnya.
Pada sebuah karya lainnya, tampak wajah seorang laki-laki dilukis menjadi dua bagian wajah pria yang sedang berciuman. Madhu Maholtra, Direktur Program Gender, Seksualitas, dan Identitas dari Amnesty Internasional, mengatakan "Kita semua harus menikmati hak untuk menentukan sendiri kesehatan, tubuh, dan kehidupan seksual kita tanpa rasa takut, pemaksaan dan diskriminasi".
Jalan yang harus ditempuh untuk mewujudkan tersebut tampaknya masih panjang. Di Kongo, 65 persen perempuan memiliki pengalaman seksual pertama melalui penyerangan. Negara-negara seperti Yaman, Brunei Darrussalam, Sudan, dan Afganistan, menerapkan hukuman mati bagi aktivitas hubungan sesama jenis.
(Igw)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.