MASIH banyak masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan di tahun ini, seperti masih tingginya angka kematian ibu, HIV/AIDS dan penyakit menular dan tidak menular. Lantas, apakah ini menjadi tanda pelayanan kesehatan di Indonesia masih buruk?
Menurut Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs, Prof. Dr. dr. Nila Moeloek Sp.M (K), sebenarnya bukan masalah pelayanan kesehatannya yang buruk, tetapi lihat dulu sistem dan pemberdayaan masyarakatnya.
"Begitu dia mengerti tentang pentingnya kesehatan, mungkin minimal akan terkurangi yang sakit, baru ke layanan sekunder kalau dia sakit,"jelasnya di Ruang Pertemuan KUKPRI-MDGs, Gedung KPAI, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2013).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa layanan sekunder itu kalau betul-betul masyarakat harus mendapatkan pelayanan di rujukan. Prof. Nila mencontohkan bila dirinya mempunyai hipertensi, dan itu tidak bisa disembuhkan sehingga bisa menyebabkan stroke, maka baru dikirim ke rujukan.
"Sulit sekali baru ke rumah sakit RSCM (tersier) misalnya, kalau ke RSCM itu seharusnya pasien yang sudah complicated bukan yang mudah-mudah,"tandasnya. (ind)