PERJALANAN karier Rinaldy A Yunardi merintis bisnis di bidang aksesori memang tidak selalu mulus. Bahkan, karyanya pun pernah dijiplak. Namun, desainer ramah ini berusaha mengobati sakit luka hati dengan tetap kreatif dalam menciptakan karya.
Bila ingat masa lalu, Rinaldy A Yunardi tidak pernah membayangkan akan menjadi seorang perancang aksesori terkemuka di Indonesia. Tahapan demi tahapan kehidupan telah dia lalui, baik suka maupun duka. Hingga akhirnya, dia pun sukses membuat produk-produk unggulan dari bidang aksesori.
"Saya sudah merasakan manis dan pahitnya membangun usaha ini. Saya anggap itu bagian terindah dan tak pernah saya sesali," katanya kepada Okezone di butiknya, Gedong Panjang, Jakarta Utara, baru-baru ini.
Selama merintis usaha, karya Rinaldy pernah dijiplak oleh adalah kawan dari sahabatnya sendiri. Rasa sakit hati tentu ada, namun tidak dia rasakan. Dari sana, dia berusaha terus bersemangat untuk bekerja lebih kreatif dan terus menghasilkan karya yang bagus.
"Karya saya pernah dijiplak oleh kawan sahabat saya, tapi mau gimana lagi. Namanya juga manusia, saya malah terpacu untuk terus berkarya lebih kreatif lagi. Toh, kostumer yang lihat, mereka bisa menilai, siapa pembuat aksesori yang duluan," katanya.
Rinaldy pun menganggap hal tersebut sebagai bagian dari lika-liku membangun sebuah perusahaan. Hal itu dia anggap biasa dan tidak perlu ada yang disesali.
"Usahanya boleh drop, tapi orangnya tidak boleh drop. Saya tanggapinya biasa saja dan tidak menyesal. Sakit hati sih ada, cuma ya mau gimana lagi," tukasnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
