MENGUASAI bahasa Inggris sebagai bahasa kedua bagi anak amat penting pada era globalisasi. Masalahnya, kapan waktu yang tepat memperkenalkan bahasa ini? Belum lagi kekhawatiran anak menjadi bingung dengan penerapan bilingual.
Firda senang membacakan buku cerita kepada putrinya, Laura, 3, sebelum tidur. Bocah itu pun sangat menikmati kisah yang dibacakan sang ibu. Sesekali jika berkunjung ke toko buku, ingin rasanya wanita karier ini membelikan buku cerita berbahasa Inggris. Hanya, tersirat kekhawatiran hal itu akan membingungkan si buah hati.
"Misalkan dia jadi bingung, ibu bilang hewan itu namanya kupu-kupu, kenapa berubah jadi butterfly," ujar Firda memberi contoh.
Pelatihan bahasa Inggris pada usia dini memiliki peran yang begitu penting terhadap tumbuh kembang anak. Beberapa penelitian pun sangat mendukung penerapan stimulasi sedini mungkin. Terlebih saat usia 4 tahun, seorang anak telah mencapai separuh dari kemampuan kecerdasannya, dan pada usia 8 tahun yang telah mencapai 80%.
Dengan begitu, tidak salah jika orangtua mulai mengambil langkah untuk mengenalkan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Meskipun usia mereka tergolong dini, sebut saja ketika baru belajar berbicara.
Dr David Freeman, Professor of Curriculum and Instruction, dan Dr Yvonne Freeman, Professor of Bilingual Education dari Amerika Serikat mengatakan, balita dalam usia emasnya mampu menyerap berbagai macam hal, termasuk keterampilan berbahasa.
"Jangan takut balita Anda akan pusing dengan dua bahasa yang diajarkan di rumah," tegas David.
Sebab, menurut David, secara otomatis otak anak akan membedakan mana bahasa yang dominan digunakan dan mana bahasa yang tidak. Jika dalam praktiknya balita mencampuradukkan bahasa yang ia gunakan, tidak masalah. Pada usia ini anak memang masih belajar berbahasa dan perbendaharaan katanya belum banyak.
Senada dengan pandangan Nanang Bagus Subekti, peneliti yang pernah menjadi dosen bahasa Indonesia di Flinders University Adelaide South Australia. Ia menuturkan, anak-anak cukup cepat menirukan bahasa dari orangtuanya, sama ketika anak diajari bahasa Indonesia maupun bahasa daerah. Adapun yang perlu dicatat adalah orangtua mengajarkan bahasa Inggris dengan cara yang sangat sederhana sesuai dengan tahapan usia anak.
Tidak masalah bila orangtua mencampur bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ketika berinteraksi dengan anak, sehingga anak malah mampu secara bersamaan menguasai bahasa Indonesia dan Inggris. Nanang mengakui hal ini berdasarkan pengalamannya sendiri sewaktu tinggal di Australia selama beberapa tahun. Dalam mengenalkan bahasa Inggris kepada balita, libatkanlah orang lain di sekitar anak.
Namun, tentu saja orangtualah yang harus mengambil peran aktif untuk mengenalkan bahasa Inggris kepada anak sejak dini dengan pengemasan yang menarik, sehingga anak tertarik untuk mempelajarinya tanpa rasa enggan. Anda dapat membawa kegiatan belajar bahasa Inggris ini dalam aktivitas bermain anak. Misalnya dengan mengajarkan "one, two, three". Bisa juga dengan mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris sambil mengajaknya mengikuti lagu tersebut.
Dengan kemudahan teknologi sekarang, Anda dapat mengunduh beberapa lagu anak berbahasa Inggris, atau bisa juga sambil menyaksikan video dengan konten lagu bahasa Inggris dari YouTube. Sebaiknya, pilih video dengan gambar yang menarik serta pelafalan kata yang amat jelas. Ini berguna untuk membangun ketertarikan mereka, sekaligus memudahkan anak dalam mengerti bahasa Inggris.
Lantas, apakah orangtua perlu memasukkan anak ke sekolah internasional ataupun sekolah yang menerapkan metode bilingual? Menurut Nanang, tidak perlu selama anak mendapatkan pengajaran bahasa Inggris yang baik meski di sekolah reguler sekalipun.
Ia menilai, untuk dapat berbahasa Inggris sedianya orang tua tidak perlu muluk. Perlu diingat, belajar bahasa menuntut sebuah kebiasaan. Adapun yang paling pokok adalah orangtua menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak untuk terus mengembangkan kemampuan berbahasa asingnya.
Upaya ini membuat anak terbiasa dengan bahasa tersebut dan terbiasa pula menggunakannya. Jangan ragu untuk mengajak anak berbahasa ibu dengan diselingi bahasa Inggris.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.