Posted: 24/01/2014 13:30
Liputan6.com, Jakarta : Trauma akibat tindak asusila yang diduga dilakukan penyair Sitok Srengenge pada RW (22) tak akan hilang begitu saja. Setidaknya ini sudah terbukti pada diri Helga Worotitjan, salah satu korban pelecehan yang berhasil bangkit dari trauma yang dialami.
Berita Terkait
"Saya yang juga pernah mengalami pelecehan seksual sampai sekarang terkadang masih merasakan trauma itu. Menurut saya, begitu juga yang dirasakan RW," kata Helga, Jumat (24/1/2014).
Menurut Helga, rasa sakit yang dialami korban pelecehan seksual itu ibarat paku yang ditancapkan ke kayu. "Tahu kan kalau paku ditancapkan ke kayu bagaimana? Mau dicabut pelan-pelan tetap membekas. Begitulah rasanya luka yang dialami korban pelecehan seksual," kata Helga.
Terapi penyembuhan, menurut Helga hanya menghilangkan efek trauma. "Terapi penyembuhan hanya menghilangkan efek trauma seperti dada berdetak kencang, ketakutan berlebih, berdiam diri. Tidak dengan trauma karena itu akan terus teringat dalam memori dan sulit sekali dihilangkan," katanya.
Menurut Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia yang juga mendampingi RW, Saras Dewi, trauma membuat RW terguncang sampai sekarang.
"Kalau melihat si pelaku, rasanya seperti melihat hantu, ketakutan. Walaupun otak sudah mengatakan itu hantu palsu, tidak mengubah memorinya," kata Saras.
(Mia/Abd)
Berita Rekomendasi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.