Pages

Senin, 13 Januari 2014

Liputan6 - RSS 0.92
Liputan6.com merupakan situs berita aktual, tajam, terpercaya yang dimiliki SCTV 
Keep Your Child Ahead Of The Curve!

We've spent the last 12 years developing a system that successfully teaches kids to read.
From our sponsors
Braga Culinary Night 2014, Pesta Suka Ria ala `Urang` Bandung
Jan 13th 2014, 09:59

Fenomena Jomblo Eksis

Posted: 13/01/2014 16:34

Braga Culinary Night 2014, Pesta Suka Ria ala `Urang` Bandung

Pengunjung memenuhi jalanan Braga pada "Braga Culinary Night" Bandung, Jawa Barat. (Antara/Agus Bebeng)

Liputan6.com, Jawa Barat : Sebagai Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil berusaha menyenangkan hati dan memberikan kegembiraan pada warganya dengan cara yang berbeda. Seperti yang terlihat Sabtu (11/1/2014) kemarin, di mana Braga Culinary Night (BCN) 2014 digelar. Urang (red: orang) Bandung pun tumpah riah menikmati makanan dan minuman yang disajikan.

Berita Terkait

Emil, sapaan akrab sang wali kota menuturkan bahwa BCN 2014 baru pertama kali dilaksanakan. Itu merupakan salah satu dari mimpi Pemerintahan Kota Bandung untuk memperbanyak car free night, yaitu menutup jalan di seluruh pelosok kota Bandung. Dan Braga dipilih Emil sebagai lokasi uji coba untuk gebrakan barunya tersebut.

"Temanya pun sederhana, menutup jalan kemudian ada yang jualan makanan. Maksudnya, agar orang menikmati kegembiraannya dengan cara sederhana, makan," kata Emil saat diwawancarai Health Liputan6.com di Bandung baru-baru ini ditulis pada Senin (13/1/2014)

Sebagai pemilik ide, Emil sadar betul bahwa acara tersebut masih banyak kekurangan. Tapi, antusiasme warga yang sungguh luar biasa besarnya tak dapat dielakan. Secara tak langsung itu menandakan bahwa perlu diadakan acara serupa di lokasi lainnya.

"Braga identik dengan identitas Bandung. Makanya, antusiasme warga begitu besar," kata Emil menjelaskan.

Memang, ketika BCN dihelat, masih banyak kekurangan yang dirasakan. Mulai dari penataan lokasi yang membuat pengunjung susah untuk berjalan, sampai kurangnya penjual makanan. Tidak hanya itu, makanan dan minuman yang dijual pun pun tergolong biasa, tak ada yang spesial.

Agar terlihat berbeda dan memudahkan pengunjung dalam mengatur pengeluarannya, di BCN itu dibagi menjadi tiga zona yang disesuaikan dengan kantong pengunjungnya. Yaitu zona PKL, makanan kafe, dan find dining.

"Zona PKL itu murah meriah. Kawasan ini untuk jomblo-jomblo galau dan anak kos yang duitnya terbatas. Untuk yang kafe, kita mau mejanya di luar agar ada interaksi," kata Emil menambahkan

Malam itu, setelah membuka secara resmi perhelatan BCN 2014, Emil menyempatkan diri berinteraksi dengan para pengunjung. Tak ketinggalan, sang wali kota terlihat membagikan uang kepada warga Bandung dari atas sebuah kafe di lokasi itu.

Yang patut diacungi jempol adalah ketika Emil memilih duduk dan mengevaluasi tata letak dari lokasi BCN tersebut. Ditemani anak dan istrinya, Emil tampak serius membuat sketsa tata letak yang seharusnya di atas secarik kertas.

Ke depannya, tambah Emil, ia dan tim berencana menjadikan acara seperti ini sebagai event mingguan. Ini dilakukan agar orang tahu, Pemkot Bandung memiliki kegiatan yang sifatnya rutin, bergembira, dan sederhana.

"Mungkin akan diadakan di Bandung Timur, Barat, dan Selatan," kata Emil kembali menjelaskan.

Malam itu, CN dibuka tepat pukul 19:00 WIB dan ditutup pada pukul 01:00 WIB dini hari.

(Adt/Abd)

Berita Rekomendasi

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions