Jakarta, Bedak seolah menjadi 'perlengkapan wajib' bagi bayi. Namun haruskah bayi dibedaki setelelah mandi? Menurut dr Marissa T.S. Pudjiadi, SpA dkk hal itu tidak perlu dilakukan. Sebab Indonesia memiliki kelembaban yang tinggi.
detikHealth pada Senin (27/1/2014) dari buku '250 Tanya Jawab Kesehatan Anak' yang disusun oleh dr Marissa T.S. Pudjiadi, SpA dkk, jika bayi diberi bedak maka upayakan untuk tidak membedaki daerah genital, selangkangan, leher, atau daerah-daerah lain yang cenderung berkeringat. Sebab campuran bedak dan keringat justru bisa mempercepat tumbuhnya kuman.
Selain itu perlu menghindari memberi bedak di daerah wajah atau leher karena bisa membuat bayi bersin dan batuk. Sebab debu-debu bedak bisa membuat bayi bersin dan batuk apabila terhidup olehnya.
Sementara untuk perawatan kulit bayi, bila kulit bayi cenderung kering maka sebaiknya diberikan lotion khusus. Lotion ini akan membuat kulit bayi terjaga kelembabannya, namun pori-porinya yang kecil tidak akan tersumbat.
Setelah bayi buang air besar, bayi tidak perlu harus selalu dimandikan, kecuali jika kotoran si kecil berceceran. Untuk bayi laki-laki, bersihkan organ genitalnya dengan menarik lembut bagian kulitnya, kemudian bersihkan dengan sabun.
Sedangkan pada bayi perempuan, bersihkan juga lipatan genitalnya dengan sabun untuk menghilangkan sisa-sisa urinenya. Saat membasuh organ genitalnya, lakukan dari arah depan ke belakang. Hal ini dimaksudkan agar kotoran di anus tidak masuk ke organ genitalnya.
(vit/up)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.