Jakarta, Baik orang dewasa maupun anak-anak bisa saja mendapat perawatan intensif di Intensive Care Unit (ICU). Nah, jika mendengar kata ICU biasanya yang terlintas di benak kebanyakan orang adalah kondisi si pasien, baik orang tua maupun anak sudah kritis dan akan meninggal dunia. Nyatanya, hal itu tidak sepenuhnya benar.
"Sering dianggap bahwa anak yang masuk ICU itu sebentar lagi akan meninggal. Nah paradigma seperti itu yang harus diubah. ICU itu untuk menangani pasien yang masih punya harapan hidup, bukan pasien yang akan meninggal," kata dr. Marissa TS Pudjiadi, Sp.A saat ditemui di RS Premier Jatinegara, Jl. Raya Jatinegara Timur, Jakarta Timur, Senin (20/1/2014).
Dokter yang juga menangani pasien anak di Pediatric ICU (PICU) juga mengatakan bahwa terdapat pula prioritas bagi pasien PICU. Prioritas pertama adalah anak yang sakit kritis yang dengan terapi intensif bisa sembuh sempurna dan tumbuh sebagaimana mestinya. Kedua, anak yang mempunyai penyakit dasar yang belum ditangani sempurna.
Ketiga, anak sakit kritis dengan penyakit dasar dan menyebabkan ia tidak mempunyai kontak dengan lingkungannya. Terakhir, anak sakit kritis dengan kondisi sangat buruk sehingga dengan terapi intensif pun kematian tidak dapat dicegah.
"Meski begitu misal di awal ada pasien prioritas keempat tapi setelah itu datang pasien prioritas pertama, kita tetap merawat yang prioritas keempat ini," kata dr Marissa. Lantas, apa beda antara Pediatric ICU dan Neonatal ICU?
Menurut dr Marissa, beda kedua unit tersebut adalah NICU ditujukan untuk merawat anak usia nol sampai 28 hari. Sedangkan PICU untuk anak usia di atas 28 hari sampai 18 tahun. Oleh karena itu, terkadang di beberapa rumah sakit ada ruangan PICU atau NICU yang digabungkan.
Berdasarkan pedoman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Departemen Kesehatan RI, di PICU terdiri dari satu kepala yang merupakan dokter spesialis anak konsultan, satu dokter spesialis anak yang harus siap saat diperlukan, dokter jaga yang bisa melakukan resusitasi dasar (jantung dan paru) dan perbandingan perawatan dengan pasien yaitu satu banding satu.
"PICU ini awalnya untuk bayi prematur, bayi-bayi kecil yang lahir sebelum usia kandungan 37 minggu. Di Australia, satu dari 70 anak dirawat di PICU. Tanpa PICU, angka kematian anak di bawah usia 15 tahun meningkat dua kali lipat. Sedangkan di Amerika, angka kematian bayi dan anak menurun lima kali," papar dr Marissa.
Pasien yang dirawat di PICU biasanya memiliki masalah di antaranya sistem pernapasan; sistem kardiovaskular terutama kelainan jantung bawaan yang mempengaruhi 45.000 dari seluruh kelahiran di Indonesia; sistem neurologis; infeksi yang berhubungan dengan sistem saraf pusat; sistem hematologi dan onkologi; serta sistem endokrin dan metabolik misalnya diabetes tipe 1 di mana anak sangat kekurangan insulin.
(rdn/up)