Jakarta, Menghadapi situasi banjir yang tengah melanda beberapa wilayah Indonesia, seperti DKI Jakarta dan Manado, tim Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes RI tengah sibuk. Salah satu prioritasnya adalah memenuhi kebutuhan logistik guna menghadapi banjir.
"Menunjang kesehatan lingkungan pada situasi banjir Jakarta, maka tim Ditjen P2PL Kemenkes, dalam koordinasi Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Kemenkes dan Dinkes DKI Jakarta, telah melakukan beberapa aktivitas, salah satunya menyediakan alat penjernih air di Bidara Cina dan Sudinkes Jakarta Timur," ujar Direktur Jenderal P2PL Kemenkes RI, Prof dr Tjandra Yoga Aditama, dalam keterangan tertulis yang diterima detikHealth dan ditulis Minggu (19/1/2014).
Selain menyediakan alat penjernih air, tim Ditjen P2PL Kemenkes juga telah membagikan lysol dan 1.200 buah kantong polybag sampah di Jakarta timur pada Sabtu (18/1) siang. Lysol sendiri merupakan desinfektan yang kerap digunakan untuk membasmi berbagai jenis kuman.
"Mobil perjernih air reverse osmosis Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) DKI Jakarta dipindah bertugas ke Kramat Jati dan besok (hari ini -red-) mungkin ke GOR tempat pengungsian, sesuai koordinasi dengan Dinkes DKI Jakarta. Kami juga sedang mengecek stok yang masih tersedia dalam bentuk Penjernih Air Cepat (PAC), life straw personal and family, dan polybag sampah," lanjut Prof Tjandra.
Petugas P2PL Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur telah mewaspadai kemungkinan terjadinya wabah Kejadian Luar Biasa (KLB) pasca banjir dengan kegiatan lysolisasi, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pemberian larvasida dan pemantauan kemungkinan penyakit akibat banjir seperti leptospirosis, DBD, diare dan lain-lain.
Selain di Jakarta, sehubungan dengan adanya bencana Gunung Sinabung dan banjir di Manado, maka Kemenkes RI juga turut membantu Dinas Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dalam bentuk:
1. Kegiatan langsung Unit Pelaksana Teknis Ditjen P2PL, yaitu BTKL Medan dan BTKL Manado, yaitu dengan melakukan pemantauan kualitas air di tempat pengungsi dan sekitar rumah warga; kualitas udara di Gunung Sinabung; penyemprotan untuk menghilangkan lalat; dan penjernihan sumber air.
2. Penyuluhan kesehatan, baik melalui media cetak dan media sosial.
3. Pemberian bantuan logistik pada 17-18 Januari 2013 ke Medan, Manado dan Jakarta. Untuk Medan, yang sebelumnya sudah diberikan, seperti insektisida lalat 35 L, PAC 1000 sachet, media H2S 100 buah, mist blower 1 buah, emergency kit 1 set, dan polybag sampah 400 lembar. Sementara untuk Manado berupa sepatu boot, PAC 1000 sachet, H2S 100 buah, emergency kit 2 set, polybag sampah 150 lembar, drink jar 10 unit, dan keramik 10 unit.
(ajg/vit)