SELAMA ini Harry Darsono dikenal sebagai perancang adibusana yang serbabisa. Namun, siapa sangka jika pengalaman hidupnya sangat luar biasa.
Termasuk mulai dari proses kelahirannya hingga menjadi penyandang ADHD atau
attention deficit hyperactivity disorder. Harry lahir di Surabaya 63 tahun yang lalu dari pasangan Haji Darsono dan Hj Mariam Darsono. Saat itu, kelahiran Harry rupanya tidak diharapkan karena jarak dengan sang kakak terlalu dekat.
"Waktu itu saya harusnya diaborsi karena (jarak usia) terlalu dekat dengan kakak, bedanya 7 atau 9 bulan," ujarnya saat ditemui di Museum Harry Darsono, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin, 16 Desember 2013.
Beruntungnya, peristiwa aborsi tersebut tidak berhasil. Harry pun lahir selamat meski dalam usia yang masih prematur.
"Peristiwa aborsi itu berjalan, tapi tidak berhasil. Saya lahir 7 bulan prematur dalam keadaan
step atau kejang, di mana ada hubungannya dengan sebelumnya," terang pria kelahiran tahun 1950 itu.
Kendati demikian, hal itu kemudian berpengaruh pada kondisi fisiknya. Bahkan hingga usia 38 tahun, pria ramah tersebut "langganan" masuk rumah sakit.
"Kondisi itu terus berjalan sampai saya umur 38 tahun. Saya langganan rumah sakit di mana saja, setiap tahun. Kalau ke rumah sakit, susternya bilang
see you next year," kenangnya.
"Saya juga enggak bisa diam dan tidak bisa tidur. Sampai sekarang, saya tidur 2,5 jam setiap malam, semuanya di luar kendali manusia," tutupnya.
(tty)This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.