PRIA merupakan sosok penting bagi penyebaran kanker serviks pasangannya. Pasalnya, salah satu penyebab kanker serviks pada wanita dikarenakan pria suka berganti-ganti pasangan saat berhubungan seksual.
Hal itu seperti diungkap oleh Dr. Fitriyadi Kusuma, SpOG (K), Konsultan kanker kandungan dan staf pengajar FKUI di Divisi Onkologi Ginekologi Departemen Obstetri dan Ginekologi.
Dia menjelaskan bahwa kanker serviks yang terjadi pada wanita, disebabkan beberapa hal, di antaranya pria yang sering berhubungan seksual berganti-ganti pasangan, ataupun berhubungan seksual saat masih muda. Menurutnya, pria harus menjaga prilaku aktivitas seksualnya jika ingin mencegah pasangannya mengalami kanker serviks. Sebab, berhubungan seksual multipartner akan membawa virus HPV pada lawan pasangan nantinya.
"Pria itu berperan penting akan terjadinya kanker serviks. Dia menyebarkan virus itu ke wanita saat berhubungan seksual. Jadi, untuk mengantisipasi itu, pria janganlah berhubungan seksual berganti-gantian dengan wanita lain," katanya dalam acara yang bertema SOHO #BetterU: Hari Ibu, Hotel Akmani lantai M, Jakarta, Kamis (19/12/2013).
Selain itu, lanjut dia, kenapa wanita masih muda yang berhubungan seksual juga berisiko? Sebab, saat ia melakukan aktivitas seksual organ intim wanita mudah mengalami lesi atau luka. Sehingga dari luka itu, memudahkan virus HPV masuk ke dalam serviks, kemudian menyebar dan berkembang menjadi kanker di kemudian hari.
Kendati demikian, kanker serviks membutuhkan proses yang panjang antara tiga sampai 20 tahun untuk menjadi sebuah kanker. Hal inilah yang menyebabkan hampir 80 persen kasus yang ditemukan sudah dalam stadium lanjut.
Lantaran kanker serviks merupakan penyakit berjalan lambat (silent desease), hingga pada stadium pra kanker dan kanker stadium awal tak menimbulkan gejala atau keluhan sama sekali. Dr. Fitriyadi menyarankan para wanita untuk melakukan pencegahan primer dan sekunder, mulai dari mengetahui seluk beluk terkait kanker serviks dan melakukan skrining serta mengambil vaksinasi.
"Pencegahan primer mencakup peningkatkan pengetahuan tentang kanker serviks, penularan dan gejalanya serta pemberian vaksinasi HPV. Sementara pencegahan sekunder, wanita bisa melakukan skrining Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA), dan tes pap smear," terangnya. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.