Pages

Minggu, 17 November 2013

Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
Tired of the winter?

Plan a last minute trip to Miami. Beautiful beaches. Energetic nightlife. Sunshine. Palm trees. Find a great hotel deal for a mini getaway in Miami today!
From our sponsors
SwarnaFest 2013, Eksplorasi Serat dan Warna Alam
Nov 17th 2013, 07:15

Berita Terkait

TEMPO.CO, Jakarta - SwarnaFest 2013 akan diselenggarakan di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur pada 21-22 November. Langkah mengeksplorasi serat alam dan pewarnaan alam yang menjadi  kelanjutan acara Indonesia Fashion Week pada Februari 2013 lalu ini untuk mewujudkan visi besar standarisasi Indonesia Natural Color Guide dan mendandani dunia pada 2025 bila Indonesia menjadi pusat mode.

Menurut Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah, Euis Saedah M.Sc., pewarnaan alam Indonesia harus terus dikembangkan, diteliti, dan dibuatkan standarisasi industri. Ia mengatakan, pewarnaan alam Indonesia sudah dikembangkan sejak dulu kala.

Di era modern ini, pengembangan dilanjutkan oleh Martha Tilaar di bidang kosmetik, desainer Rosso untuk pewarnaan kain batik, desainer Merdy Sihombing untuk pewarnaan kain ulos, dan Sariati dari Alor yang mengembangkan warna alam.

SwarnaFest 2013 akan mengangkat tema "Pesona Serat dan Warna Alam". Euis menyebutkan, di Indonesia terdapat tujuh jenis serat alam yang bisa dikembangkan menjadi kain. Antara lain, serat nanas, serat pisang, ulap doyo, rami, bambu, sutra, dan kapas.

Sementara dari alam, Indonesia memiliki potensi warna alam di daratan dan di lautan."Sriati dari Alor sudah mengumpulkan 101 warna alam, Merdy punya warna indigo di Samosir," kata Euis. (Baca : Revitalisasi Tenun Ulos)

Warna alam selama ini kebanyakan didapatkan dari kunyit, lengkuas, daun mengkudu, daun mangga, rambutan, indigovera (tarum), daun jati, rumput laut, dan kulit teripang. Di Pulau Alor, Merdi mengeksplorasi pewarnaan dari biota laut, yakni, hewan teripang yang menghasilkan warna merah muda.

"Merdi sudah mengembangkan pewarnaan alam dari sumber hayati mulai dari tanaman indigo, batu-batuan, lumpur dan getah," kata Euis. (Baca : Kreativitas Tanpa Batas Merdi Sihombing)

Dari pewarnaan alam ini, menurut Euis, akan dibuatkan daftar direktori untuk masing-masing warna. "Ini menjadi tugas litbang Kementerian Perindustrian yang nantinya jadi pusat dari segala database material industri serat dan pewarnaan alam ini," katanya.

Euis membagi pengembangan dalam empat elemen penting. "Kompetensi sumber daya manusia, teknologi yang digunakan, standar, dan hak kekayaan intelektual," jelasnya.

Pelaksanaan kegiatan ini, merupakan tindak lanjut blueprint ekonomi kreatif yang ditandatangani oleh 4 kementerian, yaitu Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Koperasi dan UKM pada Februari 2013 untuk mewujudkan Indonesia menjadi pusat mode dunia pada 2025.

Menurut Direktur Indonesia Fashion Week, Dina Midiani, karena bahan pewarnaan alam berasal dari sumber daya alam seperti tanaman, maka petani dan perajin lokal akan dilibatkan dalam pengolahannya.


EVIETA FADJAR

Berita Terpopuler

Mitos tentang Berat Badan 
Aksi Para Drummer Betot Perhatian Ribuan Penonton 
Klinik Anti-Aging Deby Vinski Raih Penghargaan
Mata Cantik Meski Tertutup Lensa

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. FiveFilters.org recommends: March Against Mainstream Media (More info).

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions