Helmi Ade Saputra - Okezone
Minggu, 24 November 2013 03:11 wib ![detail berita](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_u3Hal2CsqxnroX7YyMHLtI2WrvBhI5Yp7DzjHOr5tq6pLdrltgkCharDtz16hQn6ukugoYEiImesf2ZhFJasvJP1keK5I9zx9Dw8V_7U7WnERAC02VgIQQrOhoCTa5JraeMWDczE4=s0-d)
Ilustrasi obesitas (Foto: Telegraph)
KEGEMUKAN atau obesitas dapat berisiko lebih tinggi terkena beberapa penyakit kronis, seperti jantung, stroke, diabetes, dan kolesterol. Namun, ada beberapa cara yang bisa membantu mengurangi risiko tersebut. Apa itu?
Sebuah studi menunjukkan bahwa orang gemuk dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke dengan mengendalikan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah mereka. Para peneliti mengatakan bahwa orang-orang yang obesitas dapat mengontrol faktor-faktor risiko tersebut dengan perubahan gaya hidup.
"Tetapi, mereka masih akan menghadapi risiko yang lebih tinggi dibandingkan orang dengan berat badan normal. Selain itu, mereka masih perlu mengendalikan berat badan untuk memeroleh manfaat dari penurunan berat badan dan perubahan gaya hidup yang telah dilakukan," jelas Goodarz Danaei, Assistant Professor of Global Health di the Harvard School of Public Health, dikutip Usatoday.
Sementara itu, menurut Centers for Disease Control (CDC) and Prevention, dua pertiga orang dewasa di Amerika Serikat mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Selain itu, CDC juga mengatakan bahwa sepertiga dari seluruh orang dewasa memiliki tekanan darah tinggi dan hampir setengah dari mereka tidak dapat mengendalikan faktor risiko tersebut.
Lebih lanjut, internis di the University of Colorado, Adam Tsai mengatakan ada pesan ganda untuk orang-orang yang kelebihan berat badan, yaitu menurunkan serta mengendalikan berat badan dan faktor risiko kardiovaskular. Menurutnya, banyak orang dengan obesitas mengonsumsi obat setiap hari untuk menurunkan tekanan darah dibandingkan menurunkan berat badan dan mempertahankannya.
"Tetapi mereka (orang dengan obesitas) juga harus tahu bahwa banyak manfaat kesehatan lain dari menurunkan berat badan. Obesitas meningkatkan risiko diabetes dan kanker tertentu, serta kondisi sleep apnea dan osteoarthritis," imbuhnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.