TEMPO.CO, Jakarta - Tidak selamanya menjadi atlet akan sehat secara jasmani. Sebab, menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat, banyak atlet mengalami kematian seketika akibat proses berhentinya jantung secara mendadak tanpa disertai gejala penyakit jantung sebelumnya.
Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Harapan Kita, Daniel Tobing, penyebab utama henti jantung mendadak (HJM) pada atlet karena adanya gangguan irama listrik jantung (artimia). "Bisa juga disebabkan karena kelainan genetis," ujar Daniel dalam acara seminar tentang jantung yang diadakan di Hotel Ibis Tamarin, Rabu, 25 September 2013.
Kejadian HJM pada atlet biasanya terjadi pada usia muda, yaitu di bawah 35 tahun. Berdasarkan survei American Heart Association (AHA), HJM yang terjadi pada orang muda di bawah 35 tahun diperkirakan satu dari 100.000 orang per tahun.
Selain itu, berdasarkan penelitian AHA, kejadian jantung berhenti mendadak lebih banyak dialami oleh atlet laki-laki dibandingkan atlet perempuan. "Sayangnya, hingga saat ini belum ditemukan secara jelas apa penyebab kejadian henti jantung mendadak ini berbeda pada laki-laki dan perempuan," kata Daniel.
CHETA NILAWATY
Topik Terhangat:
Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul | Guyuran Harta Labora | Info Haji | Tabrakan Maut
Berita Terpopuler:
Membaca Perilaku Lewat Rasa Jijik
Perhiasan Perpaduan Timur dan Barat
Perancang Busana APEC 2013 Masih Rahasia
Inspirasi Merah Para Pesohor di Emmy Award 2013
Jim Carrey Luncurkan Buku Anak
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: