Pages

Rabu, 25 September 2013

Liputan6 - RSS 0.92
Liputan6.com merupakan situs berita aktual, tajam, terpercaya yang dimiliki SCTV 
Retargeting on Facebook?

Get more sales and conversions with Facebook retargeting. Try it free for 14 days. Set up takes just minutes!
From our sponsors
Hari Gini Balita Gizi Buruk Masih Berjibun? Kenapa Ya?
Sep 25th 2013, 02:31

Oleh Abdi Susanto

Posted: 25/09/2013 09:30

Hari Gini Balita Gizi Buruk Masih Berjibun? Kenapa Ya?

(Antara/Ahmad Subaidi)

Berita Terkait

Liputan6.com, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat, mencatat kasus gizi buruk yang terjadi selama tahun 2012 sebanyak 299 kasus yang tersebar pada enam kabupaten yang ada di daerah itu.

"Petugas kami telah mencatat angka penderita gizi buruk selama tahun 2012 cenderung mengalami peningkatan. Jumlah kasus yang kita temukan merupakan data yang pernah ditangani secara medis," kata Kepala Dinkes Sulbar, dr.Achamd Azis di Mamuju, seperti dikutip dari Antara, Rabu (25/9/2013).

Menurutnya, masih banyak anggota masyakat penderita gizi buruk yang belum tertangani secara medis akibat pemahaman masyarakat yang keliru.

"Terkadang masyarakat enggan membawa korban anak penderita gizi buruk ke rumah sakit karena mengandalkan dukung kampung. Pemahanan seperti itu keliru sehingg petugas medis diharuskan ikut memberikan sosialisasi penangan gizi buruk," jelasnya.

Faktor lain terjadinya gizi buruk di Sulbar kata dia, disebabkan oleh permasalahan ekonomi atau kemiskinan serta pemahaman masyarakat tentang penanganan kesehatan belum membaik.

"Angka kemiskinan kita memang telah mengalami penurunan. Namun, sebagaian masyarakat kita khususnya yang ada di pedalaman belum mampu memahami tata cara penanganan kasus gizi buruk,"jelasnya.

Achmad Azis menuturkan, balita gizi buruk terjadi akibat pola asuh anak yang salah serta akibat penyakit terutama infeksi bawaan sejak lahir.

Ia mengatakan, pemerintah provinsi Sulbar selama ini telah memberikan perhatian serius terhadap penanganan kasus gizi buruk dengan menjadikan posyandu sebagai ujung tombak dalam melakukan pelayanan kesehatan.

"Melalui posyandu, kita bisa memberikan pelayanan terhadap ibu hamil agar intens memeriksakan kehamilan, memberikan makanan tambahan ibu hamil, pemberian unsur zat besi pada ibu hamil, hingga pada paska kelahiran anaknya dengan cara memberikan pengetahuan tentang pemberian asupan gizi yang cukup kepada anak," katanya.

Ia menuturkan, berdasarkan Riset Kesehatan Daerah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan tahun 2010, tingkat prevalensi gizi buruk nasional menurun dari 5,4 persen tahun 2007 menjadi 4,9 persen tahun 2010. Kendati demikian, masih ada kesenjangan antarprovinsi.

(Abd)

Berita Rekomendasi

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions