Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat beri sambutan dalam peringatan Hari Kebangkitan Perempuan di GOR Otista, Jakarta, (22/12). Menurut Megawati, perempuan memiliki kapasitas memimpin. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri merayakan ulang tahun yang ke-67 pada Kamis, 23 Januari 2014. Mega merayakan ultah hanya bersama keluarga.
"Tidak ada acara syukuran yang mengajak teman-teman dari Parta Demokrasi Indonesia Perjuangan, PDIP. Mbak Mega tahu diri ultahnya kali ini berbarengan dengan musibah banjir dan bencana alam yang sedang dihadapi masyarakat Indonesia," kata Firman Jaya Daeli dari PDIP yang menelepon Tempo, Kamis, 23 Januari 2014.
Mega yang merayakan ultahnya berbarengan tanggal dengan Siti Hardiyanti Rukmana pada hari ini, tak membuat acara apapun. "Bahkan tak ada kumpul-kumpul keluarga besar PDIP. Hanya keluarga saja yang merayakan ultahnya Mbak Mega yang berlangsung di Teuku Umar," kata Firman.
Menurut dia, Mega tampaknya sangat berempati dan peduli terhadap kondisi kemanusiaan yang terjadi saat ini. Sehingga ia memilih untuk tidak melakukan acara syukuran atau kumpul bersama teman-teman seperti yang biasa dilakukan.
"Mbak Mega sangat menjaga perasaan rakyat Indonesia. Beliau juga menyadari meninggalnya Bang Taufik Kiemas, suami Mega, belum genap seribu hari. Jadi yang mengadakan syukuran kecil ya anggota keluarga."
Rabu malam, 22 Januari Mbak Mega sempat tampil di acara Mata Najwa di Metro TV yang juga dihadiri seluruh anggota PDI Perjuangan. "Setahu saya banyak ucapan selamat yang terkirim melalui karangan bunga yang datang ke rumah. Tetapi Mbak Mega tidak bikin acara apapun. Yang saya dengar justru beliau mengunjungi pengungsi banjir dan memberikan bantuan termasuk nasi bungkus," kata Firman.
HADRIANI P
Topik Terhangat
Banjir Jakarta | Buku SBY | Banjir Manado | BBM Akil | Anas Ditahan|
Berita Terpopuler
Teh Hijau Pengaruhi Tekanan Darah
Elidawati, Sukses dengan Kerudung Model Scarf
Merek dari Indonesia Ini Pernah Digugat Zara
Busana Rajutan untuk Musim Hujan
Pelukis Hanafi Protes Sampul Buku 33 Tokoh Sastra