DAHULU jika kita berbicara tentang batik, nama Iwan Tirta akan muncul. Pasalnya, pemilik nama lengkap Nusjirwan Tirtaamidjaja ini selalu melestarikan batik dalam setiap rancangannya.
Namun sekarang, semenjak dua tahun terakhir, nama Iwet Ramadhan muncul sebagai sosok pengganti Iwan Tirta. Masyarakat yang saat ini rindu dengan sang maestro batik seakan dihadirkan Tuhan lewat perantara Iwet.
Dia selalu mengampanyekan batik dan kebudayaan Nusantara lainnya lewat sosial media dan buku, diibaratkan seperti perangko yang selalu menempel kemana pun dia pergi.
"Batik bagi saya sangat spesial, sangat berharga. Saya dengan batik sudah tidak bisa lagi terpisahkan," tuturnya kepada Okezone di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Selasa, 21 Januari 2014.
Kecintaannya akan kain tradisional terus dipelajari lewat sejarah-sejarah masa lalu dalam melestarikan batik. Tidak hanya batik yang dipelajari, ada kain tradisional lainnya dari berbagai pulau di Indonesia.
"Ke depan, tidak hanya batik yang akan saya garap. Karena, Indonesia itu kaya dengan kain tradisionalnya, seperti songket dan tenun. Semua kain ingin saya pelajari secara detail lewat sejarahnya," tutup Iwet.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.