GANGGUAN katarak mungkin jadi masalah pada sebagian orang. Pengobatan terbaru ini bisa menyembuhkannya.
Seiring kemajuan teknologi dan ilmu kedokteran, bedah berketelitian tinggi menjadi mungkin untuk mengobati organ ultrasensitif seperti mata manusia.
Laser femtosecond merupakan pengobatan terbaru yang menjadi pembedahan berketepatan tinggi dan digunakan dalam operasi katarak.
Lensa kristalin pada mata berfungsi untuk membawa objek-objek ke fokus pada retina. Sebuah katarak terbentuk ketika lensa jernih tersebut menjadi kabur, mencegah berkas sinar yang cukup untuk masuk ke mata, sehingga mengganggu penglihatan.
Di Singapura, penyakit ini adalah hal yang umum di kalangan orang lanjut usia. Berdasarkan pada sebuah penelitian oleh Singapore National Eye Centre (SNEC), lebih dari 80 persen orang yang berusia 60 tahun ke atas di Singapura menderita beberapa bentuk katarak. Sebagai hasilnya, telah dilakukan lebih dari 10.000 operasi katarak setiap tahun di SNEC, seperti tertulis dalam rilis yang diterima Okezone, baru-baru ini.
Selain penuaan, pemaparan terhadap sinar ultra-violet yang terlalu lama, penggunaan obat-obatan berjangka panjang seperti steroid, dan beberapa penyakit seperti diabetes juga merupakan faktor risiko yang berkaitan dengan katarak.
Ini merupakan sinar-sinar laser yang memancarkan gelombang optik berdurasi ultrapendek, dalam ranah femtosencond dan sesingkat satu-seper detik. Aplikasi teknologi ini dalam bedah katarak membantu dalam pencapaian pemotongan jaringan yang lebih tepat dengan hampir tanpa menghasilkan panas. Selain itu, bedah katarak yang dibantu dengan laser Femtosecond menawarkan tingkat akurasi tambahan dan prediksi atas fakoemulsifikasi, yang mana bedah katarak saat ini menggunakan teknologi ultrasonik.
Prosedurnya, pertama-tama sebuah sayatan dibuat pada kornea menggunakan Laser Femtosecond. Nukleus dibagi menjadi beberapa bagian baik menggunakan pemotongan radial atau pemotongan melingkar. Ada juga suatu pilihan untuk menggabungkan kedua pola tersebut untuk katarak yang sangat pekat dengan pengambilan nukleus yang telah terfragmentasi menggunakan sedikit energi ultrasonik dibandingkan pembedahan fakoemulsifikasi konvensional. Akhirnya, ditanamkan sebuah lensa intraokuler buatan untuk mengembalikan penglihatan.
Kelebihan prosedur pembedahan baru untuk mengobati katarak bermacam-macam. Sangat tepat dan dapat diperkirakan membuat penempatan yang sangat akurat dan memusatkan lensa intraokuler buatan, mengurangi penyimpangan optik, dan kesalahan refraksi. Kemungkinan komplikasi selama operasi, terutama dalam bentuk katarak yang lebih rumit, sangat berkurang.
Bahkan selama prosedur bedah, ada beberapa kelebihan. Laser antarmuka pasien yang sedikit melengkung mencegah perataan kornea dan sensor tekanan menengah menghasilkan tekanan yang berlebihan pada mata untuk mencegah penglihatan "buram" selama prosedur laser. Pasien juga menikmati tingkat tambahan keamanan, seperti pencitraan "live" secara real time (pelacakan kemajuan prosedur) memberikan umpan balik gambar mata real time bagi dokter bedah.
Akhirnya, prosedur bedah yang dibantu laser ini mengurangi tenaga fakoemulsifikasi sampai 43 persen, menghasilkan pengurangan 51 persen pada waktu fakoemulsifikasi yang efektif. Hal ini menurunkan risiko komplikasi kapsul dan cedera kornea.
Secara keseluruhan, pembedahan terbaru ini aman, tepat dan dapat diperkirakan, serta membantu dalam pencapaian hasil penglihatan yang lebih baik. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
