Posted: 17/01/2014 13:53
(Antara/Sahlan Kurniawan)
Liputan6.com, Jakarta : Banyaknya keluhan masyarakat terkait tidak sesuainya tarif paket yang berlaku di rumah sakit (INACBG's) saat ini, ditanggapi langsung oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fahmi Idris.
Berita Terkait
Saat ditemui di Kantor DPR RI, Fahmi mengatakan bahwa masalah tarif yang berdampak negatif bagi tenaga kesehatan dan pasien ini akan terus dikaji ulang bersama satgas profesi.
"Masalah ini, kita sedang review terus bersama satgas profesi. Kita ingin membuka fakta lapangan seperti apa kondisinya. Kita tidak ingin biayanya cukup tapi rumah sakit ingin mencari insentif sebesar-besarnya. Ini yang mau kita lihat dan akan dibenahi," katanya pada Liputan6.com, ditulis Jumat (17/1/2014).
Fahmi mengakui masih banyak persoalan yang terjadi di lapangan selama masa transisi dari PT Askes menjadi BPJS Kesehatan. Untuk mengatasi hal tersebut, ia menyatakan bahwa pihaknya akan tetap mengevaluasi sistem tarif ini dalam 3-6 bulan pertama.
"Proses evaluasi dilakukan BPJS Kesehatan bersama dengan Kementerian Kesehatan dan satgas profesi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), IAI (Ikatan Apoteker Indonesia, IBI (Ikatan Bidan Indonesia), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)," jelasnya.
(Fit/Mel/*)
Baca Juga:
Yati, Pasien Kanker Harus Bayar Kemoterapi Sejak BPJS Berlaku
Maunya Sih Rakyat Miskin Bisa Berobat Gratis di Rumah Sakit!
IDI Minta Dana BPJS Langsung Dikelola Rumah Sakit atau Puskesmas
Berita Rekomendasi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.