Posted: 18/01/2014 11:00
(liputan6.com )
Liputan6.com, Jakarta : Pelaksaanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memang masih belum sempurna sejak mulai dilaksanakan per 1 Januari 2014. Namun, Bank Dunia memuji program JKN sebagai bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dilakukan pemerintah.
"Bank Dunia memuji kita dengan program Jaminan Kesehatan Nasional kita. Mereka bilang ini syarat untuk menjadi negara maju," kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam saat membuka Penyuluhan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di kantor Setkab, Jakarta, seperti dikutip Sabtu (18/1/2014).
Seskab meminta seluruh pihak BPJS Kesehatan maupun para pejabat pemerintah untuk aktif menyosialisasikan program Jaminan Kesehatan Nasional itu. "Ini milik kita, dari kita untuk kita. Jadi kita harus bantu, apakah itu sektor, region, LSM maupun media massa," tuturnya.
Program JKN melalui BPJS Kesehatan yang diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor, pada 31 Desember 2013 itu, kata Seskab, sudah pasti sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Ia menilai, program tersebut merupakan jasa atau track record pemerintahan sekarang, yang akan dirasakan terus oleh masyarakat. Karena itu, semua pihak harus membantu agar program Jaminan Kesehatan Nasional yang dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan bisa dijalankan dengan baik.
Bahwa masih ada kekurangan dalam pelaksanaannya di lapangan, Seskab menilai karena program ini masih baru. "Tidak bisa sekaligus jalan, di beberapa sektor masih ada celah-celah yang harus kita sempurnakan bersama," tutur Seskab Dipo Alam.
Berita Rekomendasi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.