Birmingham, Kesedihan mendalam tengah dirasakan seorang ibu bernama Christina Evans. Sebab, ia baru saja kehilangan bayinya yang baru lahir setelah sebelumnya mengalami perdarahan hebat.
Kejadian itu bermula saat Christina mengalami perdarahan hebat lalu ia pergi ke dua rumah sakit yaitu Good Hope Hospitals dan Birmingham Women's Hospitals. Sayangnya, kedua RS tersebut menolak melakukan operasi caesar pada Christina dengan alasan kamar operasi dan rawat di sana sudah penuh.
Akhirnya, Christina pergi ke Birmingham City Hospital di mana putrinya yang diberi nama Jayden Lee Potts lahir 16 minggu lebih awal. Sayang, si kecil Potts meninggal satu jam setelah lahir. Oleh karena itu, Christina merasa prihatin dan ingin semua RS lebih memperhatikan wanita hamil yang melahirkan prematur. Saat itu, kejadian tersebut terasa sangat mengerikan, bagi wanita berusia 25 ini rasanya tak ada orang yang peduli padanya. Si kecil Jayden pun beratnya tak mencapai satu kg.
"Adikku sempat menghubungi 999. Saat itu aku sedang berada di rumah ayahku di Birmingham. Kala itu aku mengalami perdarahan hebat karena plasentaku sudah pecah," kata Christina, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (17/1/2014).
Sementara itu, juru bicara West Midlandds Ambulance Services mengatakan bahwa Christina saat itu belum membooking tempat di rumah sakit. Sehingga, pihak ambulans harus mencari RS mana yang bisa jadi tempat rujukan untuk Christina melahirkan.
"Kami turut berduka atas apa yang terjadi pada pasien. Kami ingin menekankan bahwa Birmingham Woman's Hospital tidak akan menelantarkan pasien kami kecuali jika memang kamar penuh. Begitu juga dengan perawatan neonatal," kata Chief Executive Birmingham Woman's Hospital, Prof Ros Keeton.
Kepala Clinical Maternity Services di Good Hope Hospital mengatakan bahwa keselamatan ibu dan bayi akan menjadi prioritas utama mereka. Misalnya saja, mereka sudah menyediakan Special Care Baby Unit (SCBU) yang merawat secara khusus bayi-bayi yang lahir prematur.
Menanggapi kasus ini, Heart of England NHS Foundation Trust memperingatkan para ibu hamil yang mendapat pelayanan kurang memuaskan hingga mengancam keselamatan nyawa dirinya dan bayinya untuk segera melapor. Dengan begitu, bisa dilakukan investigasi terhadap pelayanan yang diberikan.
(rdn/vit)