Jakarta, Anak-anak mudah terpikat oleh beraneka jenis mainan, termasuk laser. Mereka menggunakan laser untuk mearik perhatian kucing, mengagetkan orang yang lewat pada malam hari, atau untuk menyoroti teman. Food and Drug Administration (FDA) Amerika memeringatkan bahwa mainan laser berbahaya karena dapat merusak mata.
Beberapa waktu lalu seorang bocah berusia 9 tahun dirawat di rumah sakit karena kedua matanya menjadi buta setelah terkena laser yang disorotkan oleh seseorang. Pemeriksaan menunjukkan bahwa laser tersebut telah memecahkan pembuluh darah pada retina bocah itu sehingga menyebabkan perdarahan. Detil kejadian itu kemudian dipublikasikan secara online dalam JAMA Opthalmology.
"Sampai dia datang, tidak ada yang menyadari bahwa ada cedera yang nyata, dan kami melihat adanya perdarahan," ungkap Cynthia Toth, salah satu penulis, sebagaimana dikutip dari Medical Daily, Kamis (16/1/2014).
Beruntung penglihatan pada mata kiri bocah malang itu bisa kembali seperti semula dalam satu minggu. Sedang penglihatan mata kanannya baru bisa pulih setelah dua bulan.
Laser itu diambil dari sisa-sisa proyektor home theater, dan dijual sebagai mainan di luar Amerika. Setiap orang di Amerika bisa mendapatkan mainan itu dengan memesannya melalui internet. Laser mainan tersebut dikenal dengan sebutan Spyder III Pro Arctic.
Spyder III Pro Arctic diklasifikasikan dalam laser kelas 4, bertenaga tinggi dengan tenaga sebesar 1.250 miliwatt. Sebagai perbandingan, pointer laser yang diklasifikasikan dalam kelas 3 memiliki tenaga tidak lebih dari 5 miliwatt. Demikian menurut standar dari Badan Standar Nasional Amerika.
Menurut informasi pada laman FDA, laser kelas 4 dapat menyebabkan bahaya langsung pada kulit dan mata jika terpapar sinarnya secara langsung maupun pantulannya. Toth mengatakan bahwa dengan tenaga laser sebesar 1250 miliwatt, orang bahkan bisa menghasilkan api.Next
(
vit/vit)