Qalbinur Nawawi - Okezone
Sabtu, 28 Desember 2013 18:20 wib Merokok, (Foto: google)
KEBANYAKAN pria percaya bahwa infertilitas hanya berkaitan dengan wanita dan hal itu tak memengaruhi mereka. Namun, Dr. Rita Bakshi dari International Fertility Centre mengatakan bahwa infertilitas bisa terjadi dengan siapa saja tanpa memandang jenis kelamin.
Lebih lanjut, Dr. Rita menjelaskan bahwa banyak informasi menyesatkan mengenai infertilitas yang pada dasarnya mitos atau tidak benar. Sayangnya, sebagian orang malah meyakini hal tersebut.
Nah, agar kita tak terjebak dengan hal-hal yang mitos, tak ada salahnya, Anda menyimak mitos-mitos mengenai infertilitas di bawah ini. Berikut Dr. Rita bersama dengan Dr. Rashmi Sharma, konsultan di Moolchand Fertility & IVF mengungkap beberapa mitos seputar infertilitas, seperti dilansir Healthmeup.
Mitos : Usia tak memengaruhi kesuburan pria
Ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa usia tak memainkan peran penting dalam kesuburan pria. Studi ini menemukan hubungan langsung antara usia ayah dan peningkatan risiko autisme dan skizofrenia. Padahal, usia memengaruhi kesuburan pria.
Mitos : Merokok tak memengaruhi kesuburan pria
Merokok meningkatkan infertilitas laki-laki sebesar 30 persen.
Mitos : Berat badan tak memengaruhi kesuburan
Kelebihan berat badan menyebabkan banyak masalah kesehatan, dan bisa memengaruhi kesuburan pria. Obesitas juga menyebabkan kadar estrogen menjadi tinggi dan kadar testosteron menjadi rendah, yang dapat menyebabkan jumlah sperma menurun. Di samping itu, pria yang berat badannya berlebihan juga mengalami penurunan libido-nya.
Mitos : Hanya pria yang lebih tua memiliki masalah infertilitas
Bahkan anak yang masih muda juga bisa menghadapi masalah infertilitas. Tak adanya sperma atau jumlah sperma yang sangat sedikit sudah dapat memengaruhi anak muda berumur 20
Mitos : Berhubungan seks setiap hari meningkatkan kesuburan
Berhubungan seksual setiap hari tak akan meningkatkan kesuburan, malah hal itu bisa menurunkan peluang seseorang untuk hamil. Sebagaimana diketahui sel telur memiliki hidup hanya 24 jam dan melakukan hubungan seks lebih sering dari biasanya hanya akan bekerja saat masa subur wanita saja.
(ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.