Oleh Aditya Eka Prawira
Posted: 25/09/2013 16:00
(holidayextras.co.uk)
Liputan6.com, Jakarta : Di setiap daftar paket menu makanan kecil untuk acara yang diadakan di hotel, jarang sekali buah-buahan dimasukkan ke dalam daftar menu. Kebanyakan, pihak hotel hanya memasukkan menu karbohidrat ke dalam paket makanan kecil tersebut.
Berita Terkait
Kurangnya kesadaran pihak hotel mengenai hal ini membuat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berencana memberikan edaran berupa ajakan kepada setiap hotel, untuk menyisipkan buah-buahan ke dalam menu paket makanan kecil tersebut. Ini perlu, karena dengan rutin dan membiasakan diri mengonsumsi buah, secara tidak langsung membantu setiap individu terhindar dari penyakit tidak menularyang berbahaya dan mematikan, seperti penyakit jantung.
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M. Kes mengatakan, saat ini, konsumsi sayur dan buah masih kurang. Selain mengandung tinggi antioksidan dan banyak serat, buah dan sayur juga sangat penting demi menghindari penyakit.
"Biasanya kalau di hotel, buah itu permintaan panitia acara, bukan paket yang disediakan hotel. Untuk camilan yang ada di hotel, harus disisipkan 1 porsi buah dari 3 jenis makanan yang disediakan. Sayang, kesadaran akan pentingnya hal ini sepeti masih kurang," kata Dr. Ekowati Rahajeng, dalam acara `SOHO #BetterU: Hari Jantung Sedunia & Waspada Serangan Jantung Mendadak`, di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2013)
Lebih lanjut ia mengatakan, mengonsumsi buah dan sayur wajib dilakukan untuk melindungi diri dari berbagai kemungkinan penyakit seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, ginjal kronik, dan kanker.
"Ini terjadi karena lingkungan sekitar yang mendukung. Parahnya, hal seperti ini kurang disadari kepentingannya. Padahal, bila risiko perilaku bisa dicegah, faktor risiko atau penyakit antara berujung menderita penyakit kronis, tidak akan pernah terjadi," ucap dia.
Menurut data global yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kematian terbesar di dunia saat ini disebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Di tahun 2002, sepertiga kematian di seluruh dunia disebabkan penyakit kardiovaskular ini.
Penyakit jantung ini disebabkan karena perilaku hidup seseorang yang tidak mengubah pola hidupnya menjadi lebih baik. Terutama, bagi seseorang yang aktif merokok, aktivitas fisik yang kurang, stres, dan peminum alkohol. Jadi, sebenarnya semua karena salah manusia sendiri.
Ekowati Rahajeng menambahkan, penyakit jantung dapat dihindari bila seseorang sudah mulai menjauhi risiko perilaku.
(Adt/Abd)
Berita Rekomendasi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: