Oleh Fitri Syarifah
Posted: 27/09/2013 15:34
(baltimoresun.com)
Liputan6.com, Jakarta : Sebagai negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia, Indonesia mungkin bisa meniru cara menurunkan perokok di Australia. Di sana, harga rokok sangat mahal sehingga hanya orang tertentu yang bisa membelinya.
Berita Terkait
Seperti disampaikan Ahli Kesehatan dari Australia, Prof. Rob Moodie, pada acara Talkshow `Upaya penanggulangan dampak merokok terhadap kesehatan` bersama Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Menurutnya, cara yang paling efektif selain iklan antirokok dan kampanye kesehatan adalah menaikkan harga rokok.
"Faktanya 75 persen orang Australia perokok dan ada banyak kasus kanker terkait rokok di sana. Tapi saya rasa dengan harga rokok yang tinggi, mungkin pemuda di sana juga akan berpikir ulang untuk membelinya," jelas Rob.
Harga rokok dinilai Rob merupakan kunci, elemen dalam menurunkan jumlah perokok di Australia.
"Menaikkan harga rokok ini juga ternyata menguntungkan banyak pihak. Menguntungkan public health, pemerintah, dan tentunya industri. Karena jika misalkan pemerintah menaikkan pajak 5 persen untuk rokok, pasti industri akan naikkan 6 persen, jadi industri dapat keuntungan juga," ungkapnya.
(Fit/Mel/*)
Berita Rekomendasi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: