TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah remaja yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) naik sepertiga dalam 10 tahun terakhir. Data baru yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan lebih dari dua juta remaja berumur 10-19 tahun saat ini hidup dengan HIV.
Banyak dari para remaja itu tidak mendapatkan bantuan yang cukup untuk membuat mereka hidup sehat dan mencegah penularan. Selain itu, jutaan remaja berisiko terinfeksi.
Peningkatan jumlah terbesar terjadi di wilayah sub-Sahara Afrika. Para remaja ini telah lahir dengan HIV di dalam tubuhnya. Ada pula remaja putri yang terkena virus mematikan itu ketika melakukan hubungan seksual tanpa kondom.
Di Asia, kelompok yang paling rentan adalah pengguna narkoba. "Remaja putri dan putra yang melakukan seks bebas, pemakai narkoba suntik, atau mereka yang terkena pelecehan seksual, berada pada risiko tinggi," kata Kepala Program HIV di UNICEF, Craig McClure.
Ia mengatakan, sekitar tujuh dari semua infeksi HIV terjadi saat remaja. Peningkatan infeksi juga tercermin dari banyaknya kematian di kalangan remaja. Pada 2005, jumlah yang meninggal mencapai 70 ribu remaja. Lalu, pada 2012, jumlahnya meningkat jadi 100 ribu remaja. Hal tersebut kontras dengan penurunan 30 persen kematian karena HIV pada periode yang sama untuk populasi umum.
SORTA TOBING | ABC NEWS
Berita Terpopuler
Nasib Khotimah Tak Seindah Bulu Mata Syahrini
Angelina Jolie Beli Pulau untuk Brad Pitt
Jak Cloth 2013 Year End Sale Siap Diselenggarakan
Timur Pradopo Sepuluh Kali Keliling Stadion
Ini Pentingnya Berbagi Rahasia
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.