USIA tak ditampik memengaruhi kesehatan mata. Meski demikian, tindakan preventif perlu dilakukan agar terhindar dari ancaman penyakit membahayakan.
Dari beragam gangguan mata, AMD atau Age Macular Degeneration merupakan gangguan yang sering terabaikan. Banyak orang yang lebih tua tak sadar jika mereka memiliki AMD. Padahal, jika diobati pada waktunya dapat memicu kebutaan.
Penyebabnya, mereka mungkin melewatkan perubahan kecil dalam penglihatan dan salah mengasumsikannya sehingga menjadi gejala yang disebabkan oleh penuaan. Seiring waktu, penglihatan mereka pun semakin menurun.
Mencari perhatian medis pada waktu yang tepat adalah kunci untuk mengobati beberapa tipe AMD secara efektif. Pada tahap-tahap awal, bintik kecil kuning yang diketahui sebagai drusen mungkin muncul di bawah retina seorang pasien. Bintik-bintik ini dapat diobservasi hanya setelah suatu pemeriksaan maya.
"Meskipun bintik-bintik adalah gejala awal AMD, kondisi ini biasanya tidak bergerak pada apapun yang lebih serius. Sebagian besar pasien tidak akan memerlukan perawatan mata pada titik ini," kata Dr Laurence Lim, Konsultan, Layanan Vitreo- Retina, Singapore National Eye Centre (SNEC) dalam rilis yang diterima Okezone. baru-baru ini.
Ketika kondisi berlanjut semakin buruk, penglihatan menjadi terganggu. Sebuah garis lurus mungkin tiba-tiba terlihat bergelombang, atau bebeberapa kata mungkin tidak terlihat, khususnya jika mereka ada dalam pusat penglihatan (titik fokus).
Gejala-gejala ini biasanya memengaruhi hanya satu mata pada awalnya, dan dapat kemudian menjadi tidak disadari kecuali individu yang terpengaruh kebetulan menutup mata yang terpengaruh. Sebagaimana kondisi berlanjut, gejala-gejalanya menjadi lebih kentara dan, pada akhirnya, akan ada kehilangan di pusat penglihatan. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
