RISIKO kehamilan yang sering dialami oleh ibu hamil adalah pendarahan, salah satu penyebabnya yaitu plasenta previa. Lantas, apa itu plasenta previa?
Menurut Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Konsultan Fetomaternal RSPI Pondok Indah, Dr. Azen Salim, Sp.OG-KFM,
plasenta previa merupakan suatu kondisi di mana pertumbuhan plasenta atau ari-ari sebagai pemberi nutrisi menutupi seluruh atau sebagian dari mulut rahim.
"Gejala utama dari
plasenta previa adalah pendarahan yang terjadi secara tiba-tiba, dan terkadang disertai dengan adanya kontraksi," jelasnya pada acara
press gathering bertema "Antenatal Care untuk Antisipasi Risiko Kehamilan" di Ritz Carlton Pacific Place Hotel, Jakarta, Rabu (26/9/2013).
Lebih lanjut, Dr. Azen Salim mengatakan, pendarahan sering kali terjadi pada akhir trimester II atau awal trimester III. Selain itu, pendarahan dapat hanya berupa sedikit tetesan darah hingga jumlah darah yang cukup banyak melebihi pendarahan saat haid.
"Ibu hamil dengan
plasenta previa dianjurkan untuk mengurangi aktivitas fisik dan
bed rest total bagi wanita hamil dengan riwayat pendarahan banyak dan berulang," imbuhnya.
Selain itu, Dr. Azen Salim juga menganjurkan untuk tidak berhubungan seksual selama sisa waktu kehamilan, tidak memasukkan tampon vagina, dan tidak melakukan pembersihan vagina dengan menyemprotkan cairan menggunakan aplikator tertentu.
(tty) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: