SALAH satu risiko kehamilan yang sering dialami oleh ibu hamil adalah pendarahan. Pendarahan adalah komplikasi yang paling sering terjadi, terutama pada kehamilan muda.
Pendarahan dalam jumlah sedikit, seperti bercak-bercak pada kehamilan tujuh hingga sembilan pekan merupakan hal yang normal. Hal ini karena implantasi embrio pada dinding rahim menyebabkan dinding rahim melepaskan sejumlah kecil darah dan berlangsung selama satu hingga dua hari.
Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Konsultan Fetomaternal RSPI Pondok Indah, Dr. Azen Salim, Sp.OG-KFM mengatakan, mengangkat beban berat, aktivitas berlebih, atau hubungan seksual bisa menyebabkan terjadinya pendarahan. Namun, biasanya akan hilang setelah beristirahat cukup.
"Namun, pendarahan pada awal kehamilan juga perlu diwaspadai karena bisa merupakan ancaman keguguran," ujar Dr. Azen Salim pada acara
press gathering bertema "Antenatal Care untuk Antisipasi Risiko Kehamilan" di Ritz Carlton Pacific Place Hotel, Jakarta, Rabu (26/9/2013).
Lebih lanjut, dia menjelaskan jika mengalami pendarahan hebat yang diikuti dengan kram perut atau disertai keluarnya darah beku, maka kemungkinan ibu mengalami keguguran.
"Untuk itu, walaupun normal dialami pada awal kehamilan, para ibu tetap harus memeriksakan diri ke dokter untuk menghindari terjadinya komplikasi kehamilan lainnya," imbuhnya.
(tty)