TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan bisa menjadi kesempatan untuk menikmati makanan favorit anda, terutama saat berbuka puasa. Di sisi lain, Ramadan juga merupakan saat yang tepat untuk memulai hidup sehat.
Selain untuk beribadah, puasa juga membantu Anda mengatur pola makan, menyehatkan sistem pencernaan dan membatasi kebiasaan makan berlebih. Jika ingin menjadikan Ramadan sebagai momentum menurunkan berat badan, Anda hanya perlu mengikuti enam tip berikut ini.
Banyak minum air putih
Menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik memang agak sulit di saat berpuasa. Namun hidrasi adalah kunci untuk menurunkan berat badan. Minum air yang cukup tidak hanya akan menjauhkan Anda dari kekurangan cairan di saat berpuasa, tetapi juga akan mengontrol keinginan terhadap gula berlebihan saat berbuka puasa.
Untuk tetap terhidrasi, sebaiknya Anda meminum air putih sebanyak dua liter atau setara dengan delapan gelas per hari. Dua gelas waktu berbuka puasa, empat gelas di antara waktu berbuka puasa dan sahur dan dua gelas waktu sahur.
Hindari minuman berkafein seperti kopi, teh hitam, dan minuman bersoda. Minuman berkafein hanya akan membuat Anda sering membuang air sehingga cairan akan banyak terbuang selama berpuasa.
Berbuka dengan makanan ringan dan berimbang
Selama berpuasa, metabolisme tubuh melambat sehingga kebutuhan energi menurun. Untuk mengembalikan energi yang hilang, Anda bisa berbuka puasa dengan kurma. (Baca: Plus Minus Kurma dan Air Kelapa untuk Berbuka).
Makan satu atau dua buah kurma sebagai pembuka, karena buah ini memiliki kadar gula tinggi. Kemudian, makan satu porsi kecil seperti sayur atau sup lentil (miju-miju), tapi hindari sup berkrim. Lewati semua makanan pembuka berkarbohidrat tinggi.
Setelah selesai dengan makanan pembuka, beristirahatlah sejenak dari kegiatan makan. Anda tentu tidak ingin membanjiri sistem pencernaan Anda dengan makanan utama. Anda bisa melakukan Salat Maghrib terlebih dulu. Setelah itu, baru Anda bisa makan makanan utama.
Jangan melewatkan sahur
Melewatkan sahur membuat Anda makan lebih banyak pada saat berbuka. Ingat, berbuka bukan ajang balas dendam. Memakan semua menu yang dihidangkan dapat membuat kaget pencernaan Anda.
Menu sahur sebaiknya tidak mengandung penyedap rasa. Gunakan bumbu alami seperti garam agar terhindar dari rasa haus berlebihan di siang harinya. Menu sahur juga harus mengandung komposisi karbohidrat yang kompleks seperti roti gandum dan sumber protein yang baik seperti keju atau telur. Kombinasi ini akan memastikan tingkat glukosa dalam darah stabil sehingga kita tidak merasa terlalu lapar di siang harinya.
Tetap aktif
Berpuasa bukan berarti aktivitas Anda dikurangi. Anda harus mempertahankan rutinitas. Sebab tubuh akan memproduksi lebih banyak lemak di saat perut kosong. Setelah berbuka puasa, sisihkan waktu sekitar 30 menit untuk olahraga berat setiap hari. Misalnya, melakukan sit-up.
Hindari pemanis buatan
Kandungan gula yang dikonsumsi selama Ramadan dalam bentuk minuman dan makanan manis dapat menjadi sumber kegemukan. Untuk itu, hindari makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan atau gula rafinasi. Pasokan gula sebenarnya yang sudah ada di dalam buah, sayuran, molase, dan madu.
ALARABIYA | RINA ATMASARI
Berita utama
Ahok Tetapkan Syarat Ini Waktu Sumbang Zakat
Berapa Keuntungan Adidas dari Piala Dunia 2014?
BI: Jangan Kaget dengan Uang NKRI
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.