SUMBER Daya Manusia (SDM) adalah penentu masa depan bangsa Indonesia. Namun sayangnya, selama ini masalah yang diperhatikan hanyalah capaian pendidikan dan kesehatan.
Padahal, menurut Dewan Penasihat Ikatan Praktisi dan Ahli Demografi Indonesia, Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo, SE, MA, PhD, mengatakan bahwa akar permasalahan sebenarnya adalah pada program keluarga berencana, mengapa?
Prof. Sri mengatakan bahwa untuk menciptakan SDM yang berkualitas dapat dilakukan dengan jangka pendek dan jangka panjang. Khusus untuk jangka panjang, menciptakan SDM yang berkualitas berarti harus dimulai sejak dini, yakni semenjak dari kehamilan.
"Seorang ibu yang ber-KB berarti merencanakan kelahirannya dengan baik atau sadar. Semasa kehamilan dia akan memenuhi kebutuhan pangan dan gizi untuk bayinya di dalam kandungan," katanya pada diskusi media bertema "Menebak Arag Program KKBPK Pasca Pilpres 2014" di Kantor BKKBN, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat 18 Juli 2014.
Menurut Prof Sri, hal tersebut merupakan langkah pertama penanganan yang sekarang sedang digaungkan, yakni 1.000 hari pertama kehidupan. Prof Sri mengatakan bahwa 1.000 hari pertama kehidupan itu termasuk 270 hari di dalam kandungan dan selebihnya sampai usia 2 tahun.
"Proses tersebut adalah cikal bakal pembentukan kognitif skill dari anak-anak," tuturnya.
Untuk menciptakan SDM yang berkualitas, 80 persennya dibentuk pada masa 1.000 hari pertama kehidupan. Kemudian, 20 persen sisanya melalui pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
"Kognitif skill sangat penting dalam memicu pertumbuhan ekonomi, dan sudah ada buktinya. Nah ini di mulai sejak dalam masa kandungan dengan program keluarga berencana," simpulnya. (fik)