Jakarta, Usai sahur lalu tidur memang umum terjadi pada orang dewasa. Terlebih pada anak-anak, kebiasaan ini hampir dilakukan setiap hari. Ya, meskipun dinilai wajar karena biasanya jam sahur adalah jam biologis anak untuk tidur.
Menanggapi hal ini, dr Meta Hanindita dari RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan kebiasaan tidur setelah sahur sebenarnya tidak berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Tetapi, ia menyarankan usai sahur sebaiknya anak memang tidak langsung tidur.
"Hal ini untuk mencegah makanan dari lambung ke kerongkongan atau reflux. Kalau reflux ini terjadi, perut anak bisa tidak nyaman, mual sampai muntah," tutur dokter yang tengah mengambil pendidikan dokter anak di FK Unair/Dr Soetomo ini saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Kamis (24/7/2014).
Meski begitu, jika kebiasaan ini sudah membudaya, dr Meta menyarankan si kecil jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan berminyak atau berlemak. Sependapat dengan dr Meta, ahli gizi Rita Ramayulis DCN, MKes mengatakan orang tua harus pintar-pintar memilih makanan untuk sahur anak.
"Sebaiknya pilih makanan yang tidak terlalu berat karena biasanya habis sahur dia akan tidur lagi. Hindari makanan berlemabk, berminyak, dan kalau anak enggan makan nasi bisa diberi susu, sereal, atau olahan lain yang tidka terlalu berat," terang Rita.
Dihubungi terpisah, pakar tumbuh kembang anak dr Soedjatmiko SpA(K) menuturkan anak memang membutuhkan waktu istirahat yang lebih banyak ketimbang orang dewasa. Oleh karena itu, biarkan saja anak tidur termasuk setelah ia sahur.
"Anak kan beda sama orang dewasa. Kalau orang dewasa bisa mengendalikan kantuknya, kalau anak belum bisa mengendalikan. Untuk menghindari rasa tidak nyaman di perut patut diperhatikan pula apa menu sahur anaknya," tutur dr Miko.
(rdn/up)