Jakarta, Konferensi AIDS Internasional yang dilaksanakan di Melbourne, Australia tidak hanya berisikan pembahasan serta diskusi soal penanganan HIV-AIDS di seluruh dunia. Pada konferensi ini juga dilakukan pemberian penghargaan Red Ribbon Award.
Red Ribbon Award adalah penghargaan dua tahunan yang diberikan oleh UNAIDS kepada organisasi atau komunitas yang terlibat langsung dalam penanganan HIV-AIDS. Pada kesempatan kali ini, salah satu penerimanya adalah Persaudaraan Korban Napza Indonesia (PKNI) salah satu LSM penanganan HIV-AIDS di Indonesia.
Sally Atyasasmi, salah satu koordinator PKNI, menyebutkan bahwa pada kesempatan ini, PKNI memperoleh Red Ribbon Award di kategori Advocacy and Human Rights. Dikatakannya bahwa pemberian penghargaan ini selain menjadi apresiasi bagi pergerakan mereka, juga akan menjadi tantangan untuk ke depannya.
"Penghargaan ini akan jadi tantangan kita untuk dapat mempertahankan apa yang selama ini kami perjuangkan dan juga menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mengadopsi prinsip-prinsip dasar HAM di bidang kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan HIV-AIDS, Napza dan implementasinya," urai Sally ketika dihubungi detikHealth, Kamis (24/7/2014).
Dikutip dari situs resmi Redribbonaward.org, pemilihan pemenang penghargaan ini tidaklah dilakukan dengan mudah. Ada kurang lebih 1.000 nominasi dari seluruh dunia yang mempunyai pergerakan signifikan dalam penanganan HIV-AIDS.
Sally mengatakan bahwa alasan pemilihan PKNI adalah kontribusinya yang besar bagi masyarakat sipil tentang penanggulangan HIV. Beberapa kegiatan yang mereka lakukan antara lain memberikan penyuluhan soal tindak pencegahan HIV, hepatitis C, dan virus lainnya yang berkaitan dengan konsumsi narkoba.
Penghargaan Red Ribbon Award ini diberikan oleh Dr Nafsiah Mboi, Menteri Kesehatan RI yang juga menjabat sebagai Chair of Global Fund.
(up/up)