County Durham, Sungguh pilu pengalaman hidup yang dirasakan oleh Lucie Brownlee (38). Di usianya yang masih produktif ia harus kehilangan sang suami, Mark Johnston (37), akibat penyakit jantung yang dialaminya.
"Suami dan pasangan sejiwa saya, Mark, meninggal di usia 37 tahun. Tepatnya pada tanggal 11 Februari 2012," tulis Lucie di blog pribadinya, www.luciebrownlee.com, seperti dikutip pada Jumat (18/7/2014).
Lucie menceritakan saat itu mereka tengah berbahagia dan sangat menginginkan kehadiran buah hati. Lucie yang diidentifikasi berada dalam kondisi terbaiknya untuk bisa hamil, sayangnya tak diikuti dengan primanya kondisi kesehatan Mark. Gangguan jantung aritmia yang dialami pria ini justru kambuh kala mereka sedang bercinta.
Aritmia adalah kondisi di mana detak jantung tidak teratur atau abnormal. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian jantung mendadak, di mana jantung tiba-tiba berhenti berfungsi.
Saat Mark tiba-tiba tak sadarkan diri, Lucie mengaku merasa kondisi tersebut muncul karena gangguan jantung yang dimiliki Mark. Namun ia sama sekali tak menyangka suaminya tersebut tak akan bisa bangun kembali. Ia lantas menelepon ambulans namun paramedis yang datang menyampaikan bahwa nyawa Mark tak bisa diselamatkan. "Saya benar-benar shock," ungkapnya.
Pasca kematian sang suami, Lucie dianugerahi seorang putri berusia 6 tahun. Kehadiran sang putri menurut Lucie turut mengobati perasaannya yang terluka. Selain berbahagia dan berusaha menikmati perannya sebagai seorang ibu, Lucie juga berusaha bangkit dari kesedihannya dengan menulis blog.
"Terlepas dari kenyataan bahwa saya hobi menulis, saya tidak mampu menulis satu baris pun sampai satu tahun setelah kematiannya. Pada April 2013, atas saran dari seorang konselor, saya mulai menulis blog, Wife After Death, sebagai cara untuk melepaskan perasaan sedih saya," ungkap Lucie, yang kisahnya ditulis dalam buku berjudul 'Me After You' tersebut.
Sampai saat ini Lucie menceritakan bahwa dirinya menganggap Mark tak hanya seorang suami dan ayah, tetapi juga inspirasi yang membuatnya mampu menjalani kehidupan selanjutnya dengan penuh makna.
(ajg/up)