Jakarta, Petasan dan kembang api memang kerap digunakan untuk memeriahkan suatu acara. Meski berbahaya, ledakan petasan dan percikan warna-warni kembang api masih terdengar di jalan-jalan terutama menjelang lebaran.
Sayangnya, tidak semua orang menyukai suara keras yang ditimbulkan petasan. Pada beberapa anak, ketakukan pada petasan bahkan bisa menyebabkan anak mengigau atau ngelindur ketika tidur. Lalu bagaimana mengatasinya?
Psikolog anak dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI, Ratih Zulhaqqi, MPsi, mengatakan bahwa memang ketakutan pada anak bisa berasal dari berbagai macam hal dan situasi. Termasuk suara ledakan petasan dan kembang api.
Bukan tidak mungkin pula ketakutan tersebut terbawa hingga tidur. Nah, menurut Ratih, sangat penting bagaimana respons orang tua ketika anak menunjukkan ekspresi takutnya. Sehingga anak akan merasa aman dan terlindungi.
"Orang tua dapat menenangkan anak dengan memeluk atau membelai punggungnya secara perlahan, sehingga menimbulkan rasa aman," tutur Ratih kepada detikHealth dan ditulis pada Senin (14/7/2014).
Jika suara petasan sudah berhenti dan anak sudah merasa lebih santai dan rileks, Ratih menganjurkan orang tua untuk membahas soal ketakutan anak tersebut. Dikatakan Ratih, pembahasan tersebut perlu dilakukan agar orang tua dapat menjelaskan kepada anak soal ketakutannya.
"Penjelasan juga akan lebih baik jika disertai dengan gambar, karena lebih mudah dimengerti anak," sambung Ratih.
Jangan dimarahahi ataupun diprovokasi dengan mendekatkan anak ke sumber ketakutannya jika tak ingin dia trauma. Oleh sebab itu, orang tua harus memantau bagaimana perkembangan anak soal ketakutannya. Apakah berkurang atau malah semakin parah.
"Jika memburuk, segera kunjungi psikolog anak untuk berkonsultasi lebih lanjut," tutur Ratih yang juga praktik di Pusat Layanan Tumbuh Kembang KANCIL tersebut.
(up/up)