Anda mungkin sering mendengar transplantasi ginjal dan organ tubuh lainnya. Tapi transpalantasi tinja?
Liputan6.com, Jakarta Diare akut patut diwaspadai tatkala Hari Raya Idul Fitri tiba. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Mitra Keluarga yang tersebar di 11 wilayah, tercatat ada 325 pasien dengan kasus diare akut yang berobat ketika lebaran.
Sejumlah penyebab menjadi faktor terjadinya kondisi tersebut. Mulai dari terlalu seringnya menyantap makanan bersantan, pedas, dan tak jarang yang asam, seperti pempek. Tidak ketinggalan pula, minuman manis dan es beraneka macam yang disuguhkan tak luput dari pantauan kita.
"Ditambah lagi kebiasaan kita yang suka berkeliling dari satu rumah ke rumah yang lain. Ketika ditawari makan, tak dapat menolaknya. Akibatnya, kondisi lambung yang ketika berpuasa tidak diisi sebanyak itu, belum dapat menyesuaikannya, dan menjadi kaget," kata dr. Francinita Nati, MM dalam diskusi bertema `Rumah Sakit Mitra Keluarga Siaga Memberikan Pelayanan Kesehatan Saat Libur Lebaran` di Restoran Makan-makan, Jalan Wijaya 1, Jakarta, ditulis Health Liputan6.com pada Jumat (18/7/2014)
Belum lagi, lanjut Francinita, ada makananyang sudah terkontaminasi, tapi kita tidak mengetahuinya. Utamanya, makanan bersantan. Menurut Francinita, kita diminta untuk lebih sensitif, ketika akan menyantap segala penganan yang berasal dari santan. "Indera penciuman kita harus dipertajam. Kita harus tahu, makanan itu basi apa tidak. Sebab, ada yang dari pagi sampai siang, sudah diaduk-aduk," kata dia.
Dokter Umum sekaligus Chief Operating Officer, Rumah Sakit Mitra Keluarga Grup menyarankan, untuk waspada terhadap ketupat atau lontong yang tersajikan. Lihat, apakah berlendir atau tidak. Bila dalam keadaan berlendir masih juga disantap, dikhawatirkan akan memengaruhi kerja lambung dan usus.
Selain diare akut, masih ada sejumlah penyakit yang sering terjadi selama lebaran. Di antaranya Gasritis akut (180 kasus), Trauma kecelakaan (132 kasus), Stroke (83 kasus), Heart attack (33 kasus), keracunan makanan (2 kasus)
Francinita menjelaskan, untuk trauma kecelakaan, pasien yang diterima oleh Rumah Sakit Mitra Keluarga terdiri dari kasus yang tergolong ringan, sampai kasus yang tergolong berat. Kejadian ini sering terjadi, terutama di daerah di mana lalu lintasnya sangatlah padat. Seperti wilayah Cikampek dan Tegal.
"Sebenarnya, kasus itu terjadi dimulai sebelum lebaran. Ketika lebaran, di mana lalu lintas lebih ramai dan orang ingin cepat-cepat sampai, kecelakaan pun tak terbendung, dan jumlahnya meningkat. Jika dibandingkan sebelum hari raya, angkanya jauh lebih besar," kata dia menerangkan.
(Gabriel Abdi Susanto)