Jakarta, Bicara tentang gangguan makan, hal pertama yang biasanya terlintas dalam pikiran adalah gangguan yang kerap dialami wanita karena merasa tak percaya dengan proporsi dan bentuk tubuhnya. Namun ternyata pria pun mengalaminya, meski bentuknya sedikit berbeda.
Salah satu bentuk gangguan makan yang dimaksud adalah obsesi yang luar biasa untuk membuat tubuhnya berotot, termasuk melakukan diet ekstrim. Gangguan makan jenis baru ini biasa disebut 'muscle dysmorphia' (bigoreksia).
Apa itu bigoreksi? "Jadi Anda menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk melihat diri Anda di kaca setiap hari. Anda juga cenderung membanding-bandingkan tubuh Anda dengan milik orang lain yang Anda kira lebih bagus. Dengan kata lain fokus hidup Anda hanyalah mendapatkan tubuh sempurna," terang Prof Stephen Touyz.
Pakar gangguan makan dari University of Sydney itu menambahkan dari data di Australia diperoleh fakta bahwasanya lebih dari 90 persen pria muda di Negeri Kangguru itu mengidap bigoreksia karena ingin memiliki bentuk tubuh yang berbeda.
"Bisa jadi ada tekanan untuk tampil lebih baik, lebih terawat, dan fashionable," katanya.
Kondisi ini berbeda dengan pria yang memang ingin memiliki tubuh berotot dan bugar biasa.
"Bedanya di ekstrim tadi. Anda menghabiskan waktu berjam-jam di gym dan kegiatan ini mulai mengganggu kehidupan sosial, pekerjaan bahkan hubungan. Akhirnya nanti Anda bisa saja mengonsumsi obat-obatan yang akan merusak jantung, misalkan steroid," urainya.Next
(
lil/up)