Jakarta, Chikungunya, virus yang disebarkan nyamuk seperti halnya malaria ini mungkin dapat dengan mudah ditemukan di Indonesia, selain di Afrika dan Kepulauan Karibia. Namun penyakit tropis itu nyatanya bisa juga mampir ke Amerika.
Menurut dinas kesehatan setempat, Forsyth County Department of Public Health, pasien asal North Carolina ini terserang virus chikungunya setelah berlibur di Karibia. Kasus ini pun jadi kasus chikungunya yang pertama dilaporkan di Amerika.
Ini sebenarnya bukan kali pertama virus chikungunya 'menerobos' masuk ke Amerika. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat tiap tahun ada 25-28 orang traveler dari AS yang terinfeksi membawa pulang virus ini ke kampung halamannya.
"Hanya saja belum ada penduduk lokal yang tertular virus ini. Namun tahun ini dilaporkan ada 8 kasus yang berkaitan dengan rencana perjalanan pasien dan 7 pasien di antaranya mendapat virus ini setelah pulang dari negara-negara yang kami tahu sedang ada wabah (chikungunya)," ungkap Roger Nasci, kepala Arboviral Disease Branch, Division of Vector-Borne Diseases, CDC seperti dikutip dari CNN, Selasa (17/6/2014).
Akan tetapi yang membuat CDC cukup kelabakan adalah di Karibia sendiri chikungunya sedang mewabah. Tahun ini saja dilaprokan ada lebih dari 100.000 kasus chikungunya yang terjadi di kepulauan tersebut. CDC khawatir lama-lama virus ini akan menyebar di Amerika, mengingat banyaknya turis lokal yang membawa pulang virus ini ke rumah.
Sejatinya virus chikungunya tidaklah mematikan. Namun virus ini dapat mengakibatkan nyeri sendiri dan gejala seperti radang sendi (arthritis) yang bertahan selama beberapa minggu. Virus ini sendiri lebih mengena ke pasien lansia dengan sistem imun yang lemah.
"Beruntung Amerika sudah jauh lebih canggih dalam mengendalikan nyamuk dibanding negara lain. Kita tinggal di negara dengan banyak AC dan punya banyak sarana yang akan memisahkan manusia dari populasi nyamuk, meski kita tak bisa sepenuhnya terisolasi," kata Dr William Shaffner, pakar penyakit menular dari Vanderbilt University, Nashville.
Untuk itu Shaffner merekomendasikan agar tiap orang melakukan tindakan pencegahan mandiri agar tak terserang penyakit yang dibawa nyamuk seperti chikungunya, antara lain:
1. Selalu membawa semprotan antiserangga tiap kali keluar rumah, terutama ke daerah tropis atau daerah yang banyak ditumbuhi pepohonan dan dekat sumber air
2. Buang botol air kosong, pot bunga, tempat makan hewan peliharaan atau segala wadah yang bisa menyebabkan genangan air karena disitulah nyamuk berkembang biak dengan mudah
3. Pakailah pakaian yang sedikit tertutup seperti berlengan panjang atau pakai celana panjang.
(lil/up)