TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kekerasan seksual yang marak terjadi belakangan ini membuat orang tua harus lebih ketat dalam menjaga anak-anaknya. Sebab, ancaman dari para pelaku bisa datang dari lingkungan yang dekat dengan anak, seperti sekolah atau tempat bermain.
Ada beberapa tanda jika anak telah menjadi korban kekerasan seksual. Misalnya, anak-anak jadi sering bermimpi buruk atau mengalami gangguan tidur secara tiba-tiba, seperti yang juga dialami orang tua dari siswa di Taman Kanak-kanak JIS.
Tanda lainnya, anak-anak biasanya akan berperilaku aneh, tidak seperti biasanya, misalnya jadi pendiam, tidak mau makan, atau perubahan emosional yang drastis. Perhatikan juga jika anak mulai memberikan "petunjuk" ketika mereka mulai membahas masalah seksual. Bisa jadi mereka sebenarnya ingin bercerita tapi takut.
Anak yang menjadi korban kekerasan seksual juga akan takut untuk berbagi rahasia dengan orang tuanya. Jika intensitas ngobrol dengan anak mulai berkurang, mungkin mereka sedang menyembunyikan sesuatu. Selain itu, jika anak membicarakan temannya yang lebih tua, Anda harus menggalinya lebih jauh untuk mencari apakah ada yang salah atau tidak.
Perhatikan juga jumlah mainan anak Anda terutama yang baru. Jika bertambah mungkin itu dari si pelaku sebagai "uang tutup mulut". Beberapa kasus juga pernah mengungapkan bahwa korban sering menanggap tubuhnya kotor, menjijikan, atau buruk karena telah disentuh orang lain.
RINDU P HESTYA | NSOPW.ORG
Berita Lain:
Sajian Kuliner Indonesia Bersaing dengan Eropa dan Cina
Tujuh Anjuran Kesehatan bagi yang Pergi Umrah
Kisah Penikmat Dine-Out
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.