Pages

Senin, 05 Mei 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Economist GMAT Tutor.

The results you want. The flexibility you need. Claim your 7-day free trial today.
From our sponsors
Nafsu Bejat Pelaku Sodomi Itu 'Dibayar Mahal' Korban
May 5th 2014, 01:32

Jakarta, Andri Sobari alias Emon dan para pelaku sodomi lainnya tentu tidak memikirkan dampak perbuatan yang dilakukannya kepada korban. Mereka tak peduli para korban yang masih usia anak-anak dan punya jalan hidup demikian panjang itu dihadapkan pada sejumlah risiko penyakit berbahaya. Ironis, tindakan bejat pelaku sodomi justru 'dibayar mahal' oleh korbannya.

"Ada sejumlah penyakit seksual yang bisa ditularkan. Kalau pelakunya penderita herpes, maka bisa menularkan. Human papiloma virus (HPV) juga bisa ditularkan. Bisa juga di masa depan terkena kanker anus," terang Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB, dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (5/5/2014).

dr Ari sendiri pernah melaporkan ada seorang perempuan yang mengalami kanker anus akibat dari seks anal yang dilakoni. Nah, apalagi kasus sodomi pada anak-anak, di mana mereka dipaksa melayani hasrat bejat pelaku, yang mana pelaku tidak peduli korbannya akan kesakitan atau tidak. Padahal anus bukanlah organ untuk kegiatan seksual.

Penyakit lainnya yang kemungkinan bisa menular pada anak yang menjadi korban adalah HIV, hepatitis B, dan hepatitis C. Selain itu infeksi bakteri juga perlu diskrining pada pelaku yang meliputi infeksi gonorea, khlamidia, syphilis dan shigelosis.

"Kalau anak itu tertekan, maka secara psikologi dia bisa 'dendam' dan akhirnya malah jadi pelaku di masa depan. Ini seperti kasus pelaku sodomi di Jakarta International School (JIS). Pelaku seks menyimpang melakukan perbuatan itu karena pernah mengalami trauma dan dikompensasikan kepada orang lain. Ini dampaknya sangat luar biasa, makanya jangan dianggap remeh," papar dr Ari.

Jika ada orang yang menjadi korban sodomi, karena sulit dilihat kondisi anusnya dari luar, maka dokter akan memeriksa dengan kolonoskopi. Dengan peneropongan di bagian dalam anus, maka dokter bisa melihat apakah ada kanker atau tumor di anus.

"Peradangan kronis di anus bisa jadi kanker. Tapi bisa juga karena tingkat perlukaannya saja. Atau juga bahkan karena sebab lain seperti ambeien atau polip. Makanya perlu dicek," ucap dr Ari.

Kasus sodomi pada anak yang dilakukan Emon menjadi perhatian nasional karena jumlah korbannya yang mencapai 52 anak. Polisi mengatakan ada kemungkinan jumlah korban bertambah. Padahal masyarakat belumlah lupa, ada kasus serupa yang menimpa bocah TK di JIS. Yang menyedihkan, bocah TK itu sampai tertular herpes kelamin dari pelaku.
(vit/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
083502_171144_bokong2ts.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions