HASIL Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 memastikan Indonesia tidak akan mencapai target Milenium Development Goal (MDG's) terkait Angka Kematian Ibu (AKI). Hal ini karena AKI sejak 2012 cenderung terus meningkat. Lantas, mengapa AKI di Indonesia tinggi?
SDKI tahun 2012 menunjukkan AKI 359/100.000 kelahiran hidup, sedangkan target MDG's tahun 2015 ditetapkan 118/100.000 kelahiran hidup. Sehingga bisa dikatakan untuk mencapai target MDG's AKI tidak akan tercapai.
"Dengan data tersebut, target MDG's tidak akan tercapai bila tidak berbuat apa-apa. Tetapi statusnya sudah off track karena tidak mungkin tercapai," jelas staf ahli Menkokesra Bidang MDG's, Dr.dr. Tb. Rachmat Sentika, Sp.A.,MARS di Gedung Kemenko Kesra, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2014).
Lantas, apa yang menyebabkan angka kematian ibu tinggi di Indonesia? Dr. Tb. Rachmat mengatakan bahwa rendahnya kualitas hidup perempuan muda Indonesia sebagai calon ibu melahirkan sebagai salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu.
"Khususnya pendidikannya hanya lulus SD, rata-rata sekolah 7,1 bergeser ke 7,9 tahun dan derajat kesehatannya juga rendah," tambahnya.
Selain itu, Dr. Tb. Rachmat mengatakan bahwa rendahnya kesehatan calon ibu juga memengaruhi tingginya AKI. Misalnya mengalami anemia, kurang zat besi dan zinc, pendek atau stunting sekitar 36 persen.
"Selain itu, hasil dari tumbuh kembang anak dengan gizi kurang dan buruk mencapai 17,9 persen, sehingga dipastikan 30 persen dari ibu-ibu muda tersebut rawan gizi," jelasnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.