Pennsylvania, Kalau mau berat badan turun, kuncinya pasti mengurangi jatah makan dan olahraga teratur. Tapi sebenarnya tak perlu bersusah payah untuk diet, karena konon kelebihan berat badan dapat diturunkan hanya dengan tidur. Benarkah ini?
"Faktanya, orang yang kurang tidur di malam hari berisiko mengalami penambahan berat badan, bukan malah sebaliknya," tutur John M. Jakicic, direktur Physical Activity and Weight Management Research Center, University of Pittsburgh.
Sebuah studi di tahun 2013 juga mengamini hal ini. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini menemukan, mereka yang kurang tidur lebih mudah merasa lapar karena tubuh butuh energi lebih agar bisa tetap terjaga.
Sayangnya, kompensasi dari kondisi ini adalah mereka cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan di malam hari, yang pada akhirnya menyebabkan berat badan mereka bertambah.
"Keesokan paginya, mereka yang kurang tidur ini juga kurang bersemangat saat bekerja atau kurang termotivasi untuk berangkat ngegym. Padahal kurangnya aktivitas fisik berarti makin sedikit kalori yang dibakar, dan dari waktu ke waktu ini akan mengakibatkan penambahan berat badan," tegas Jakicic seperti dikutip dari CNN, Kamis (1/5/2014).
Menimpali pernyataan Jakicic, Dr Jacob Teitelbaum menerangkan rasa lapar akibat kurang tidur di malam hari ini disebabkan oleh dua hal.
"Pertama, hormon penurun nafsu makan dan pendorong rasa kenyang, leptin dan ghrelin itu sebenarnya diproduksi saat tidur. Itulah sebabnya orang-orang yang kurang tidur seringkali merasa tidak mudah kenyang," jelas penulis buku 'Real Cause, Real Cure: The 9 Root Causes of the Most Common Health Problems and How to Solve Them tersebut.Next
(
lil/vit)