Yogyakarta, Kecakapan dalam berbahasa sangat penting dalam proses tumbuh kembang buah hati. Sayangnya, banyak orang tua yang tidak memberikan cukup stimulasi sehingga beberapa anak tumbuh tanpa kemampuan berbahasa yang cukup. Bagaimana akibatnya?
"Kalau tidak mampu berbahasa, tentu saja anak akan mengalami permasalahan di dalam kognisinya. Misalnya masalah dalam berinteraksi, dalam mengerjakan tugas sekolah," terang Prof Dr Amitya Kumara, MS, Psi, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Kemampuan berbahasa, ujar Ami, merupakan gambaran kemampuan anak di bidang sosial dan kognitif. Kemampuan tersebut terdiri dari dua aspek yakni aspek ekspresif dan reseptif.
Aspek ekspresif merupakan kemampuan untuk mengutarakan gagasan, yang terdiri dari kemampuan berbicara dan menulis. Sedangkan aspek reseptif merupakan kemampuan untuk menyerap gagasan, baik melalui kegiatan membaca atau mendengarkan.
Anak yang mengalami gangguan neurologis atau kurang mendapat rangsangan dari orang di sekitarnya dapat mengalami gangguan dalam berbahasa. Gangguan tersebut ditandai dengan kesulitan membaca, mendengarkan, memahami, menulis, atau mendengarkan. Nah jika kondisi itu tidak segera mendapat penanganan, anak bisa mengalami kesulitan dalam berinteraksi, mengutarakan gagasan, dan bahkan dalam bergaul.
"Bahasa itu representasi dari kemampuan kognitif dan sosial. Jadi kalau anak tidak mampu berbahasa, tentu saja anak akan kesulitan dalam berinteraksi, dalam mengutarakan gagasan, dalam bergaul," lanjutnya ketika berbincang dengan detikHealth di Fakultas Psikologi UGM, dan ditulis pada Selasa (6/5/2014).
Setiap aspek dalam kemampuan berbahasa memegang peranan penting. Misalnya, terang Ami, kemampuan membaca. Menurutnya kelancaran dalam membaca merupakan tonggak atau pondasi untuk kemampuan akademik yang lain. Anak yang tidak mampu membaca dengan terampil dapat mengalami kegagalan dalam menguasai bidang akademik lain. Jika tak segera ditangani, kondisi tersebut akan semakin memburuk seiring pertambahan usia anak.
Lantas, bagaimana cara mengatasi anak yang kesulitan berbahasa? Menemui anak yang mengalami kesulitan berbahasa, ujar Ami, orangtua harus mendeteksinya sedini mungkin lantas segera mencari langkah solutif. Orangtua juga harus lebih sering berinteraksi dengan anak, baik dengan bercerita, membacakan dongeng, maupun berdiskusi.
(vit/vit)