Seto Mulyadi (Foto : Okezone) LIMA tahun terakhir, perkembangan home schooling kian meningkat. Masyarakat dari kalangan menengah ke atas banyak memasukkan anak mereka ke pendidikan rumahan atau home schooling.
Seto Mulyadi yang memiliki Home Schooling Kak Seto (HSKS) di bilangan Bintaro, menilai ada banyak anak yang berprestasi dari non-formal tersebut. Menurutnya, pendidikan tidak harus dicapai dari bangku sekolah formal yang sepekan mengikuti kegiatan belajar mengajar.
"Banyak anak-anak dari home schooling meraih prestasi gemilang. Lulusan dari Home Schooling Kak Seto ada yang kuliah di luar negeri, mendapatkan beasiswa di FKUI dan ITB, bahkan prestasinya melebihi sekolah formal," jelasnya kepada Okezone yang diwawancarai di kediamannya, Cirendeu, Jakarta, belum lama ini.
Pria yang akrab disapa Kak Seto ini melihat home schooling, anak-anak bisa fokus dengan pelajaran yang dipelajarinya. Pasalnya di dalam home schooling, satu kelas tidak memiliki banyak anak. Dengan begitu, anak akan konsentrasi terhadap apa yang didapatinya.
Meski memiliki banyak kelebihan, home schooling juga memiliki kekurangan, yaitu soal biaya dan kurang dianggapnya sebagai anak dari sekolah umum. Namun, Kak Seto meyakinkan bahwa anak-anak yang memiliki latar pendidikan dari home schooling memiliki derajat yang sama dengan anak-anak di sekolah formal.
"Ada yang bilang biayanya mahal dan tidak seperti anak-anak sekolah formal lainnya. Ya jelas, ini kan home schooling, di sini hanya anak-anak yang tergerak hatinya ingin belajar lebih dalam tentang apa pun. Home schooling juga sama dengan sekolah formal, hanya saja jauh lebih fokus, sedikit muridnya, dan santai tidak membuat stres anak saat belajar," tutupnya.
(tty)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.