Seto Mulyadi (Foto : Arief Julianto/Okezone) TERLALU pintar atau terlalu memiliki kecerdasan kognitif, serta kurangnya nilai-nilai diri dan spiritual merupakan faktor utama mengapa seseorang melakukan tindakan aneh, bahkan depresi. Begitulah hasil penilaian Seto Mulyadi, pemerhati serta psikolog anak dan keluarga.
Menurutnya, jika orang tersebut tidak memiliki pendidikan normatif dan spiritual akan mengalami gangguan jiwa. Pasalnya, berbekal pintar dan cerdas saja tidak cukup. Mereka harus mampu seimbang antara kecerdasan kognitif maupun spiritual. Agar saat mengalami cobaan dan rintangan, mereka mampu menghadapinya dengan sabar dan tawakal.
"Mereka semua orang cerdas secara pendidikan kognitif, tetapi apakah mereka memiliki kecerdasan spiritual? Jika orang tersebut seimbang antara spiritual dan ilmu pengetahuan, tentu mereka tidak akan depresi mengalami kekalahan," jelasnya kepada Okezone di Cirendeu, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Selanjutnya, Kak Seto juga menambahkan, perlu dilibatkan psikolog atau psikiater untuk mereka yang kedapatan stres saat menyaksikan kekalahannya, bukan kepada dukun atau orang pintar.
"Kalau mereka kalah, stres larinya harus ke Tuhan, bisa lewat perantara psikolog atau psikiater kalau sakitnya parah. Bukan jalan ke dukun atau paranormal. Ini kan aneh, padahal dia cerdas secara pendidikan," tutupnya. (tty)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.