Yogyakarta, Di layar kaca, serangan jantung biasanya diilustrasikan dengan adegan orang yang terjatuh sembari mencengkeram dada bagian kiri. Ya, rasa nyeri teramat pada dada bagian kiri memang salah satu pertanda serangan jantung. Meski demikian, serangan jantung tak melulu ditandai dengan rasa nyeri pada dada kiri saja.
"Sebenarnya jantung kita yang hanya sekepalan tangan ini memiliki sisi-sisi jantung, dan gejala-gejala (serangan jantung) itu sangat tergantung pada dinding mana yang terpengaruh," tutur dr Godeliva Maria Silvia Merry, dokter sekaligus pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Yogyakarta.
Gejala serangan jantung yang paling sering dijumpai adalah tekanan pada dada, atau rasa nyeri pada dada yang menjalar hingga ke bahu, ke leher, atau ke tangan. Gejala lain yang juga sering didapati ialah sesak napas yang disertai keringat dingin. Gejala itu, menurut dr Silvia, terjadi bila serangan terjadi pada dinding jantung bagian depan.
Lain halnya jika serangan menimpa jantung bagian bawah. Gelaja serangan jantung yang memengaruhi jantung bagian bawah justru lebih mirip dengan gejala sakit maag. Serangan tersebut ditandai dengan rasa nyeri mirip mag, disertai dengan keringat dingin, serta rasa pening.
"Kalau dia menyerang dinding jantung bawah, gejalanya sangat mirip dengan gejala maag. Jadi rasa nyeri seperti maag, keringat dingin, dan yer-yeran (pusing)," jelasnya pada seminar bertajuk "Beats for Future" di UKDW, seperti ditulis pada Senin (14/4/2014).
"Ketika orang tidak menyadari potensi serangan jantung, dia berpikir, 'oh ini sepertinya sakit maag saja', sehingga dia tidak mengambil tindakan lebih lanjut. Padahal itu sebenarnya serangan jantung," tambah dr Silvia.
Gejala atau pertanda serangan pada jantung bagian dinding belakang berbeda dengan serangan pada dinding depan maupun bawah. Serangan pada dinding jantung bagian belakang mirip maag, tetapi disertai dengan muntah-muntah. Maka dari itu, perlu diwaspadai jika seseorang seketika merasa pusing dan muntah-muntah setelah mendapat tekanan tertentu. Boleh jadi hal tersebut merupakan pertanda serangan jantung.
Serangan jantung dapat berakibat fatal. Menurut dr Silvia, sebanyak 40 hingga 75 persen pasien serangan jantung biasanya meninggal sebelum mencapai rumah sakit. Oleh karena, itu cara terbaik ialah mencegah agar serangan jantung tidak terjadi. Langkah yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan olahraga aerobik, memperbanyak bernapas secara sadar, mengasup makanan yang baik untuk jantung, cukup istirahat, dan mengelola ketenangan pikiran.
(vta/vta)